visitaaponce.com

Tingkatkan Produksi Bawang Merah, Polbangtan Kementan Panen Hasil Penelitian

Tingkatkan Produksi Bawang Merah, Polbangtan Kementan Panen Hasil Penelitian
Polbangtan Yogyakarta Magelang memanen hasil penelitian.(Ist)

KEMENTERIAN Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) melakukan panen bawang merah hasil penelitian strategis dosen di wilayah Sleman, DI Yogyakarta.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas hal itu. "Pertanian tidak boleh dilakukan dengan cara yang begitu-begitu saja. Harus ada inovasi agar produksi meningkat serta kualitas bertambah baik," katanya.

Untuk itu, Mentan berharap penelitian terus dilakukan dosen-dosen Polbangtan lainnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

"Suksesnya penelitian ini membuktikan jika peran SDM dalam pertanian sangat penting. SDM ada faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian," kata Dedi dalam keterangannya, Rabu (9/8).

Dengan alasan itu, sambung dia, BPPSDMP selalu berupaya meningkatkan kualitas SDM. "Baik itu melalui bimtek atau kegiatan yang lain yang bisa diikuti secara online maupun offline," kata Dedi.

Penelitian yang digawangi oleh Rajiman, salah satu dosen Polbangtan YoMa, mengambil judul Pengaruh Pembenahan Tanah terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah serta Ketersedian Hara Tanah.

“Kesuburan tanah akan menjadi salah satu penentu produksi bawang merah. Sementara saat ini banyak lahan yang mengalami kerusakan akibat penggunaan input produksi pertanian maupun pencemaran lingkungan,” jelas Rajiman.

Lebih lanjut dia mengatakan, upaya peningkatan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan pembenahan tanah dengan menambahkan pupuk kandang, arang sekam, maupun asam humat.


Baca juga: Orang Tua Harus Berperan Aktif Antisipasi Kejahatan Digital bagi Anak Disabilitas


Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dituju, Rajiman bersama tim telah merancang dan melaksanakan 7 perlakuan berbeda terhadap tanaman bawang yang dibudidayakan.

“Bedengan pertama sebagai kontrol, bedengan kedua hanya diberikan perlakuan pupuk kandang, bedengan ketiga hanya ditambah arang sekam, bedengan ke empat hanya asam humat, sementara bedengan kelima sampai kedelapan merupakan kombinasi antara pupuk kandang dengan asam humat saja atau dengan arang sekam saja, dan kombinasi ketiganya,” jelasnya.

Rajiman juga menekankan bahwa upaya pemilihan atau kombinasi penggunaan bahan pembenahan tanah perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah.

“Dari hasil panen hari ini nanti selanjutnya akan kami amati hasil dari masing-masing perlakuan, sehingga dapat diperoleh bahan pembenah tanah yang efektif dan efisien,” katanya.

Kegiatan penelitian sebagai salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, merupakan salah satu pilar yang mendesak untuk dilakukan seiring dengan makin kompleksnya permasalahan pertanian di lapangan.

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto, yang hadir langsung saat kegiatan panen mengatakan bahwa untuk menghadapi permasalahan pertanian ditengah-tengah kondisi yang seperti sekarang ini kita tidak boleh asal berspekulasi.

“Di tengah-tengah kondisi global dan persaingan industri yang ketat ini, kita sebagai akademisi di bidang pertanian tidak boleh menghadapi permasalahan hanya dengan berbekal spekulasi, harus berdasar keilmuan, itulah mengapa penelitian dan pengembangan pertanian harus menjadi perhatian serius untuk kita,” tandas Bambang. (RO/I-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat