DBHCHT Tingkatkan Potensi Tanam Tembakau Lamongan 2023
DANA Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang disalurkan untuk kesejahteraan petani tembakau sukses tingkatkan potensi tanam tembakau di tahun 2023. Hal tersebut dapat dilihat dari bertambahnya luasan tanam tembakau pada 2023. Terhitung hingga Juli ini terdapat 7.490 hektar tembakau.
"Adanya dana DBHCHT sangat membantu para petani karena disalurkan berupa saprodi untuk membantu kegiatan petani dan jaminan kesejahteraan petani. Alhamdulillah tahun ini luas tanam tembakau Lamongan meningkat 50%," tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi di Kantor DKPP Lamongan, Rabu (9/8).
Total DBHCHT tahun ini sebesar Rp14 miliar secara rinci telah disalurkan berupa sarana produksi pertanian (Saprodi) meliputi 6 ribu gram bibit tembakau, 301.500 kilogram pupuk ZA, seribu unit hand sprayer, 30 unit kendaraan roda 3, 16 unit alat perajang dan kelengkapannya, 9 unit traktor, 18 unit pompa air, 150 unit para-para, 420 lembar terpal plastik, 20 unit timbangan duduk digital dan peningkatan jalan produksi di 33 titik, dan fasilitasi 22 ribu BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk menjamin kesejahteraan petani tembakau.
Baca juga: Kemarau, Sejumlah Kawasan di Lamongan Panen Raya Padi
Wahyudi menambahkan bahwa kenaikan luasan tanam tembakau dipengaruhi pula oleh cuaca. Karena tembakau merupakan jenis tanaman yang tidak memerlukan banyak air. "Mungkin ini adalah sisi positif dari fenomena El Nino bagi petani tembakau," imbuhnya.
Ia juga menerangkan bahwa pada musim tanam tembakau 2023 ada 8 kecamatan yang menjadi daerah penghasil tembakau terbanyak di Kota Soto yaitu Kecamatan Ngimbang, Mantup, Sambeng, Sukorame, Bluluk, Modo, Kedungpring, dan Sugiyo tetap produktif menanam tembakau varietas Jawa Manilo, Jawa Jinten, dan Virginia.
"Untuk varietas memang tergantung petani dan pasarannya di setiap daerah, kali ini harganya tinggi yakni Rp35 ribu per Kg (tembakau kering atau setelah dirajang). Kabupaten Lamongan memperkirakan panen raya tembakau akan terjadi pada akhir Agustus hingga September," terang Wahyudi.
Baca juga: Dukung Industri Hasil Tembakau, Pemerintah Tetapkan Aturan Aglomerasi Pabrik
Diungkapkan Wahyudi, DKPP Kabupaten Lamongan tidak hanya membantu pada saprodi melainkan juga memberikan pendampingan kepada 54 ribu petani tembakau di Lamongan mulai dari pra penanaman, proses penanaman, hingga panen. "Secara teknis petani kita lebih paham, namun kita tetap hadir untuk memberikan informasi terutama pada kemajuan teknologi alat tani agar memudahkan pekerjaan mereka," tutup Wahyudi. (RO/S-3)
Terkini Lainnya
Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Petani Tembakau
Tampung Aspirasi Petani Tembakau, Anies-Muhaimin Ingin Komoditas Lebih Dikenal
Kemnaker Tegas Minta RPP Kesehatan Direvisi Demi Lindungi Jutaan Tenaga Kerja Tembakau
Ancam Petani, Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Belum Disetujui
Tiga Tim Capres-cawapres Miliki Pandangan Sama Soal Kesejahteraan Petani Tembakau
Petani Tembakau Berharap RPP Kesehatan tidak Rugikan Industri Tembakau
Perlindungan terhadap Industri Sigaret Kretek Tangan Dinilai Masih Lemah
Tarif Cukai Tinggi Picu Pergeseran Konsumsi Rokok
Kabupaten Lamongan Raih Peringkat 1 Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau
Penerimaan Cukai Rokok Turun Bukan Berarti Kurangi Konsumsi Rokok Masyarakat
Buruh Pabrik Rokok dan Tani Tembakau di Klaten Dapat BLT DBHCHT
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap