visitaaponce.com

Kementan Produktivitas CSA Jabar Naik 1 Ton Per HektareGabah Kering Panen

Kementan: Produktivitas CSA Jabar Naik 1 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen
Kapusluh BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya.(Ist)

DARI hasil evaluasi kegiatan Climate Smart Agriculture (CSA) Provinsi Jawa Barat di lokasi Demplot Scalling Up meningkat rata-rata 1 ton/ha gabah kering Panen (GKP) di Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Sementara itu, CSA Demplot Kecamatan Pabedilan, Kecamatan Pabedilan, Cirebon, Jawa Barat, hasil produktivitas dari penghitungan ubinan mencapai 7,8 ton GKP per hektare pada 2022.

Capaian Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Strategic Modernization and Urgent Rehabilization Project (SIMURP) diperkuat data produktivitas dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui perhitungan Kerangka Sample Area [KSA]. Sementara Indeks Pertanaman [IP] naik dari 1.93 pada 2021 ke 1.99 pada 2022.

Baca juga: Produktivitas Naik, Petani Karawang Apresiasi Dukungan CSA Kementan

Selain itu, pada lokasi Demplot CSA SIMURP tersebut terjadi penurunan emisi gas rumah kaca [GRK] sebesar 37% di lokasi 17 kabupaten SIMURP pada 2021 mengacu hasil uji Balai Penerapan Standar Instrumen (BPSI) Pati.

Fakta progresif tersebut mengemuka pada ´Hari Temu Lapang Petani´ atau Farmers Field Day [FFD] di Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Cirebon, Jabar, baru-baru ini.

Hadir Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Bustanul Arifin Caya, Wakil Gubernur Jabar, H Uu Ruzhanul Ulum dan Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi; Sekditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sri Purwaningsih dan sejumlah pejabat eselon dua Kementan.

Baca juga: Kementan Kawal Sekolah Lapang CSA di Subang, Jabar, Terapkan Genta Organik

Capaian CSA SIMURP di Jawa Barat sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa Program SIMURP harus mampu membantu meningkatkan produktivitas padi pada sentra produksi pangan pokok.

"Menghadapi musim kemarau panjang atau El Nino yang diprediksi mulai Juli hingga September 2023, Kementan mengimbau dinas pertanian provinsi serta kabupaten dan kota memanfaatkan sumber air yang ada," katanya.

Sumber air di lahan pertanian, kata Mentan Syahrul, yang dibangun pemerintah memang untuk mengantisipasi kekeringan maka petani didampingi penyuluh harus mampu menghemat penggunaan air, seperti menerapkan teknologi CSA dalam hal penghematan air pertanian.

Baca juga: Kementan Bangun Ekosistem Kewirausahaan Pertanian Bersama Stakeholders Terkait

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan goals-nya adalah meningkatkan Indeks Pertanaman [IP] diutamakan padi dan tanaman bernilai ekonomi tinggi, produktivitas, produksi serta peningkatan pendapatan petani melalui penerapan CSA dalam menghadapi dampak dampak perubahan iklim menuju ketahanan pangan berkelanjutan.

Demplot, Salah Satu Metode Penyuluhan

Demplot merupakan salah satu metode penyuluhan yang dipilih oleh penyuluh pertanian agar teknologi yang diinformasikan lebih mudah diterima petani, sehingga petani diharapkan lebih cepat tahu, mau dan mampu melaksanakan kegiatan pertanian dengan contoh yang nyata.

"Sementara output-nya, 2808 Demplot teknologi CSA + 117 demplot CSA mendukung Genta Organik; Pilot Scaling Up CSA di 48 lokasi @50 Ha di 24 Kabupaten," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, fasilitasi penguatan 117 BPP; fasilitasi 117 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) melalui bimtek, dan peralatan, fasilitasi 117 KWT dalam mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian melalui bimtek dan peralatan pendukung pengolahan dan pemasaran, difasilitasinya Bimtek 117  petani milenial SIMURP untuk memperkuat KEP dan sosilisasi CSA SIMURP. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat