visitaaponce.com

Produktivitas Naik, Petani Karawang Apresiasi Dukungan CSA Kementan

Produktivitas Naik, Petani Karawang Apresiasi Dukungan CSA Kementan
Teknologi CSA mendukung peningkatan produktivitas padi di Karawang, Jawa Barat.(Ist)

PETANI beserta penyuluh dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang di Provinsi Jawa Barat mengapresiasi peningkatan produktivitas padi sawah di lokasi Demonstration Plot (Demplot) Scalling Up Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) atas dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Tercatat lonjakan produksi varietas Inpari 32 sebesar 7,67 ton per hektare gabah kering panen (GKP) dari 'penghitungan ubinan' pada Hari Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day (FFD) lokasi CSA di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, sementara musim panen sebelumnya, produktivitas rata-rata hanya 6 ton GKP per hektare. 

Baca juga: Mentan Sebut Kekurangan Beras Akibat El Nino Diperkirakan Mencapai 300 Ribu Ton

Kegiatan FFD dipimpin Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mewakili Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Kementan Bustanul Arifin Caya.

Hadir sejumlah petani dan penyuluh setempat serta Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Rahmat Hidayat mewakili Kepala Dinas TPH Pemprov Jabar, Asep Hazar didampingi Forkopimda dan Muspika setempat.

Upaya SIMURP menyosialisasikan CSA melalui FFD sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa metode ubinan atau pengambilan sampel, mutlak dilakukan agar tidak ada perbedaan data.

Baca juga: Kementan Tingkatkan Kapasitas Pendamping Petani Milenial di Pacitan, Jatim

"Misalnya, definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung," katanya.

Definisi terhadap sawah, misalnya, kata Mentan Syahrul, kalau tanam jagung, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah.

Pentingnya Kegiatan Pengubinan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya kegiatan pengubinan.

"Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan," katanya.

Baca juga: Kementan Kawal Petani Milenial Jawa Timur Terapkan Smart Farming

Dedi Nursyamsi menambahkan, metode ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi dengan cara sederhana. Cukup dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikan tolak ukur atau perwakilan dari jumlah hasil perpetak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya.

Sementara Kapusluh Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.

"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi gas rumah kaca disingkat GRK," katanya.

Baca juga: Pacu Kualitas Lingkungan, Kementan Gelar Pelatihan Pertanian Ramah Alam

Pengubinan, istilah yang dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan.

Sebagaimana diketahui, ubinan adalah salah satu metode di pertanian guna mengetahui perkiraan jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen.

Penerapannya tergolong mudah dan sederhana, dengan rumus hasil ubinan dikalikan luasan per hektar dan jumlah luasan ubinan sama dengan jumlah hasil panen per hektare.

Baca juga: Kementan Minta Pemda Aktif Percepat Realisasi Teknologi CSA

Kegiatan ubinan pada FFD di lokasi Demplot CSA di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang melalui pengambilan tiga titik sampel ubinan, dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter yang dilakukan simbolis oleh Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura [TPH] Rahmat Hidayat didampingi Project Manager SIMURP, Sri Mulyani.

Dari hasil tersebut, kelompok tani (Poktan) pelaksana Demplot CSA beserta Tim SIMURP sangat bersyukur dan mengapresiasi dukungan Kementan dan stakeholders atas capaian tersebut.

Kegiatan FFD berjalan lancar dilanjutkan panen padi dengan mesin panen modern (combine harvester), temu wicara, pameran produk olahan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat