Kementan Tingkatkan Kapasitas Pendamping Petani Milenial di Pacitan, Jatim
![Kementan Tingkatkan Kapasitas Pendamping Petani Milenial di Pacitan, Jatim](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/1d25ec728d8ac6a717ac2946107d02a1.jpg)
FUNGSI Balai Penyuluh Pertanian (BPP) selaku Business Development Service Provider (BDSP) pada Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) sebagai pusat konsultasi bisnis akan berperan lebih besar mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir bagi petani milenial dan wirausahawan muda mengembangkan potensi agribisnis di pedesaan.
Komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut mengemuka pada 'Peningkatan Kapasitas Staf BDSP Kabupaten Pacitan' yang diikuti 103 staf BDSP selama dua hari, 28 - 29 Juli 2023 di Kantor Diklat BKPSDM Pemkab Pacitan, yang digelar Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan dibuka Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang didampingi Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri dan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Pacitan, Tjahjo Adhi Sukmono dalam upaya persiapan Program YESS tahun anggaran 2023.
Baca juga: Kementan Kawal Petani Milenial Jawa Timur Terapkan Smart Farming
Upaya Polbangtan Malang di Pacitan selaku PPIU YESS Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa penguatan komoditas lokal bagi kemandirian pangan nasional sangat penting dilakukan.
"Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan petani serta mengantisipasi krisis pangan global yang saat ini sedang melanda dunia," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial di sektor milenial harus lebih baik mengelola usahanya.
“Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di perdesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian," katanya.
Baca juga: Pacu Kualitas Lingkungan, Kementan Gelar Pelatihan Pertanian Ramah Alam
Kedua, sasaran dari program YESS, kata Dedi Nursyamsi, yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan kegiatan 'Peningkatan Kapasitas Staf BDSP Kabupaten Pacitan' diharapkan menjadi 'gayung bersambut' karena mulai 2023, kefungsian BDSP selaku Pusat Konsultan Bisnis akan lebih berperan memberi pelayanan bagi petani.
"Kegiatan ini akan lebih memuliakan penyuluh bukan sebagai penonton lagi dalam Program YESS, melainkan sekaligus sebagai pelopor dalam kefungsiannya sebagai penyuluh," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.
Lebih dari itu, menurut Uud, penyuluh atau staf BDSP akan menjadi motivator dalam memberikan kapasitas dan sumber referensi sesuai bidang masing-masing.
Baca juga: Aplikasi BabeBUN Sediakan 11 Juta Bibit Sawit
Plt Kepala DKPP Pemkab Pacitan, Tjahjo Adhi Sukmono menyambut baik peningkatan kapasitas staf BDSP, untuk menyiapkan staf sebagai tenaga pengajar yang profesional untuk membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan serta pendampingan Progam YESS di Kabupaten Pacitan.
"Kami berterima kasih pada Kementan khususnya PPIU Jatim, karena dengan adanya pendampingan Program YESS di Kabupaten Pacitan telah mencapai target produksi panen pada luasan 50 ribu hektare tanaman pangan," katanya.
Udrayana menambahkan Program YESS merupakan implementasi dari kedaulatan pangan bagi bangsa sebagaimana termuat pada UU No 18 tahun 2015 tentang Pangan dan PP No 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
Baca juga: Kementan Minta Pemda Aktif Percepat Realisasi Teknologi CSA
"Seluruh upaya pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk mewujudkan ketahanan di bidang pangan yang bertumpu pada kemandirian pangan di tingkat rumah tangga yang berbasis pada bahan pangan lokalm," katanya.
Sementara Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menekankan tentang pelaksanaannya pembangunan ketahanan pangan meliputi tiga aspek yaitu ketersediaan, distribusi dan konsumsi sehingga pangan bagi masyarakat adalah wajib adanya,
"Urusan pangan adalah kepentingan bagi pemerintah dan rakyat untuk dikelola dengan baik,” katanya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
75 Petani Muda Terpilih Jadi Nominee Young Ambassador Agriculture
Kementan Dorong Petani Muda Berkolaborasi Perkuat Jejaring Bisnis
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap