Kekeringan, Ratusan Keluarga di Semarang Terpaksa Jalan Jauh untuk Mandi dan Cuci
![Kekeringan, Ratusan Keluarga di Semarang Terpaksa Jalan Jauh untuk Mandi dan Cuci](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/c986b0b11cd8e3945d1e9b613b3d675a.jpg)
KRISIS air bersih akibat kekeringan di Kabupaten Semarang semakin dirasakan warga. Ratusan keluarga terpaksa berjalan hingga beberapa kilometer untuk keperluan mandi dan cuci karena sumber mata air dan sumur telah mengering. Pemerintah telah menyiapkan sebanyak satu juta liter air bersih menghadapi kemarau panjang.
Pemandangan itu tampak di Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Selain itu ada di beberapa desa di Kecamatan Bancak dan Beringi, Kabupaten Semarang warga terpaksa juga menuju sungai terdekat dan menunggu datangnya bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan setiap hari.
"Ratusan keluarga kami harus jalan cukup jauh untuk mencuci dan mandi, karena sumur dan sendang sudah kering," kata Kepala Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Sugiono.
Baca juga: Sejumlah Desa di Banyumas Krisis, Air Sumur Terasa Asin
Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi, kata Sugiono, sebagian warga terpaksa membeli. Pasalnya bantuan dari pemerintah daerah masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan warga setiap hari sejak tiga bulan tidak ada hujan."Bulan Juli lalu ada bantuan air bersih tetapi kurang karena di dusun itu ada 200 rumah," tambahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Juwair Suntara mengatakan ada beberapa desa di tiga kecamatan yakni Ungaran Timur, Beringin dan Bancak mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, sehingga bantuan air bersih terus didistribusikan ke wilayah itu.
Baca juga: Tujuh Desa Kekeringan di Klaten Gantungkan Bantuan Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih ratusan keluarga di wilayah tersebut, lanjut Juwair Suntara, telah disiapkan satu juta liter air bersih. Sampai Agustus ini sebanyak 98 tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter telah disalurkan kepada warga menghadapi kekeringan tersebut baik itu diisikan ke bak tandon yang ada di desa, maupun langsung ke warga.
Berdasarkan data kekeringan dan kesulitan air bersih terparah di daerah ini, ungkap Juwair Suntara, adalah di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin sehingga sampai saat ini sudah disalurkan 52 tangki air bersih didistribusikan ke sana. "Selain dari BPBD dan PMI, bantuan air bersih juga datang dari pihak lain terus mengalir," ujarnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
6 Daerah di Jawa Tengah Siaga Darurat Kekeringan dan Karhutla
100 Hektare Sawah di Pidie Alami Kekeringan
Dampak El Nino, Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Gersik Gagal Panen
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
BMKG: Musim Kemarau 2024 akan Dihantui Kekeringan Parah Seperti 2023
Kesabaran di Tengah Kemarau
79% Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau
Kalimantan Selatan Gelar Salat Minta Hujan
Krisis Air Meluas, Warga Tasikmalaya Mengeluh belum Ada Bantuan Pemerintah
Hadapi Karhutla 2023, Ini Strategi Pemerintah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap