visitaaponce.com

Kekeringan, Ratusan Keluarga di Semarang Terpaksa Jalan Jauh untuk Mandi dan Cuci

Kekeringan, Ratusan Keluarga di Semarang Terpaksa Jalan Jauh untuk Mandi dan Cuci
Ilustrasi - Beberapa desa di tiga kecamatan di Kabupaten Semarang mulai mengalami krisis air bersih.(Antara)

KRISIS air bersih akibat kekeringan di Kabupaten Semarang semakin dirasakan warga. Ratusan keluarga terpaksa berjalan hingga beberapa kilometer untuk keperluan mandi dan cuci karena sumber mata air dan sumur telah mengering. Pemerintah telah menyiapkan sebanyak satu juta liter air bersih menghadapi kemarau panjang.

Pemandangan itu tampak di Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Selain itu ada di beberapa desa di Kecamatan Bancak dan Beringi, Kabupaten Semarang warga terpaksa juga menuju sungai terdekat dan menunggu datangnya bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. 

"Ratusan keluarga kami harus jalan cukup jauh untuk mencuci dan mandi, karena sumur dan sendang sudah kering," kata Kepala Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Sugiono.

Baca juga: Sejumlah Desa di Banyumas Krisis, Air Sumur Terasa Asin

Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi, kata Sugiono, sebagian warga terpaksa membeli. Pasalnya bantuan dari pemerintah daerah masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan warga setiap hari sejak tiga bulan tidak ada hujan."Bulan Juli lalu ada bantuan air bersih tetapi kurang karena di dusun itu ada 200 rumah," tambahnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Juwair Suntara mengatakan ada beberapa desa di tiga kecamatan yakni Ungaran Timur, Beringin dan Bancak mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, sehingga bantuan air bersih terus didistribusikan ke wilayah itu.

Baca juga: Tujuh Desa Kekeringan di Klaten Gantungkan Bantuan Air Bersih

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih ratusan keluarga di wilayah tersebut, lanjut Juwair Suntara, telah disiapkan satu juta liter air bersih. Sampai Agustus ini sebanyak 98 tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter telah disalurkan kepada warga menghadapi kekeringan tersebut baik itu diisikan ke bak tandon yang ada di desa, maupun langsung ke warga.

Berdasarkan data kekeringan dan kesulitan air bersih terparah di daerah ini, ungkap Juwair Suntara, adalah di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin sehingga sampai saat ini sudah disalurkan 52 tangki air bersih didistribusikan ke sana. "Selain dari BPBD dan PMI, bantuan air bersih juga datang dari pihak lain terus mengalir," ujarnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat