visitaaponce.com

Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Laut Makassar

Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Laut Makassar
Pembentangan bendera merah-putih raksasa di Laut Makassar(MI/Lina Herlina)

SATU persatu dari 140 orang perenang dari berbagai usia, mulai dari enam tahun yang termuda hingga 74 tahun yang tertua, memasuki perairan Makassar, tepatnya mulai di Dermaga Polisi Air (Polair) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Sabtu (12/8) pagi.

Salah seorang pensiunan Marinir asal Amerika Serikat ikut andil dalam kegiatan itu.

Setelah berenang mendekati tengah laut, mereka semua membagi diri menjadi tiga bagian yang melambangkan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Untuk menyambut HUT RI ke-78, mereka kemudian membentangkan bendera raksasa sepanjang 78 meter di laut Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga : Sambut Peringatan Hari Kemerdekaan, Sukarelawan ini Gelar Turnamen Sepak Bola di Temanggung 

Perenang terbagi tiga tersebut, lantaran tiap bagian membentangkan bendera merah putih, dan menyambungkannya di tengah laut. Bagian pertama, membawa dan membentangkan bendera sepanjang 17 meter, sesuai dengan tanggal kemerdekan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan bendera sepanjang delapan meter, bulan kemerdekaan Indonesia. Lalu 45 meter melambangkan tahun kemerdekaan.

Jika dijumlahkan, tanggal, bulan, dan tahun kemerdekaan Indonesia itu, totalnya hanya 70 meter, sehingga untuk mencukupkan 78 meter sesuai dengan hari peringatan HUT RI tahun 2023 ini, ditambahkanlah lagi, delapan meter bendera yang berisikan lambang-lambang semua instansi yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Baca juga : Sambut Hari Kemerdekaan, Sinarmas LDA Maritime Gandeng Tzu Chi Sinar Mas Gelar Donor Darah

Bendera pun akhirnya terbentang sempurna di tengah Laut Makassar sepanjang 78 meter. Para perenang lalu berenang, bergerak, mengarak bendera raksasa itu lebih dari dua kilometer, dari Dermaga Polair Polda Sulsel, menuju Pulau Gusung, Makassar, Sulsel, dengan waktu tempuh sekitar tiga jam lamanya.

Menurut Ketua Panitia pengibaran bendera merah putih raksasa, Pembantu Letnan Dua (Pelda) Purnawirawan Sudirman, kegiatan ini sebagai bukti kecintaan kepada tanah air. Meski harus menentang arus saat membentangkan, atau mengibarkan bendera merah putih, tapi semua bisa berlangsung dengan baik dan hasil maksimal.

"Seperti pada pembentangan bendera yang digelar hari ini, jika ditarik garis lurus, sebenarnya jika ditarik garik lurus dari Dermaga Polair ke Pulau Gusung, jaraknya hanya 1,8 kilometersaja. Tapi, agar terlihat bagus, dan tidak melawan arus, harus berkelok-kelok, sehingga jarak tempuhnya lebih dua kilometer," ungkap Sudirman.

Pengibaran bendera merah putih raksasa itu diprakarsai Makassar Sportwater Community.

Tujuan kegiatan, selain sebagai mengingat momentum hari kemerdekaan yang tidak mudah untuk diraih, tapi juga agar semakin mengharu biru sebagai salah satu cara dalam menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang dalam memerdekakan Indonesia," lanjut Sudirman.

Pembentangan bendera merah putih, dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI tersebut oleh Makassar Watersport Community adalah yang kedua kalinya dilakukan. Bedanya, tahun lalu mereka mengibarkan bendera di dalam perairan Spermonde. Dan rencananya, akan digelar setiap tahunnya.

"Ini adalah bentuk rasa cinta kami kepada tanah air, kemudian kami mempersatukan. Dalam artian Bhinneka Tunggal Ika, jadi dari komunitas kami ini terdiri dari berbagai etnis, suku, agama, dan kita punya satu tekad untuk bagaimana mencintai negara ini, menumbuhkan nasionalisme terhadap seluruh generasi anak bangsa," terang Sudirman.

Kegiatan kali ini, ikut dimeriahkan oleh Kodam XIV/ Hasanuddin, Polair Polda Sulsel, Pelindo Regional 4 Makassar, dan ikut memberikan support, Balai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Makassar, juga Basarnas Kota Makassar.

Ketua Basarnas Makassar, Maxianus Bekabel mengaku senang karena pihaknya dilibatkan dalam kegiatan tersebut, meski hanya sebagai pihak pengamanan. 

"Karena kegiatan ini tidak hanya pengibaran bendera raksasa saja, juga dirangkaikan dengan bersih-bersih pantai , sehingga kita harus tetap siaga," akunya.

Meski kegiatan dilakukan di tengah laut, tapi tidak terlalu jauh dari pusat Kota Makassar, sehingga sempat menjadi tontonan sejumlah warga yang kebetulan sedang beraktivitas di sekitaran Pantai Losari Makassar. 

"Jarang-jarang ada kegiatan begini. Meski tidak begitu jelas melihatnya daru kejauhan, tapi tetap bisa menghibur," seru Ifan, warga yang menonton bersama istri dan dua anaknya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat