visitaaponce.com

SHADOW Operation atau operasi bayangan dalam rangka beroperasinya Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati secara penuh dilakukan awal Oktober mendatang. Seluruh sarana dan prasarana sudah siap untuk beroperasinya BIJB secara penuh.

“Akhir September itu semua sudah siap 100 persen. Hingga di awal Oktober kita akan melakukan shadow operation atau operasi bayangan dalam rangka menghadapi tanggal 29 Oktober tersebut,” tutur Executive General Manager BIJB Kertajati, Nuril Huda, Sabtu (19/8).

Dijelaskan Nuril dipilihnya 29 Oktober, karena tanggal tersebut merupakan mulai musim awal winter. Dalam dunia penerbangan dikenal dua musim, yakni winter yang berlangsung mulai 29 Oktober sampai 28 Maret, dan summer dari mulai 29 Maret sampai 28 Oktober. Untuk itu penerbangan komersial dipindahkan ke BIJB Kertajati pada awal winter, sehingga pengurusan izin rutenya dapat dijadikan satu dalam musim tersebut.

Baca juga: Pemkot Bandung: Warga Harus Adaptasi dengan Perpindahan Bandara ke Kertajati

Nuril juga memastikan bahwa BIJB Kertajati siap beroperasi penuh mulai 29 Oktober 2023 sesuai keinginan Presiden RI, Joko Widodo, saat berkunjung ke bandara itu beberapa waktu lalu. Kesiapan diantaranya terlihat di terminal internasional.

“Jadi kalau untuk terminal internasional memang sudah tidak ada masalah lagi. Karena kita juga pernah diverifikasi oleh tim keselamatan penerbangan dari Arab Saudi,” tutur Nuril.

Sejumlah penerbangan internasional pun kini sudah ada di bandara Kertajati. Pada 17 Mei 2023 dan 6 Agustus 2023 sudah ada penerbangan regular Air Asia ke Kuala Lumpur dan Garuda Indonesia ke Jeddah.

"Mei sampai dengan awal Agustus kemarin kita juga sudah menjadi embarkasi dan demarkasi haji untuk bandara Kertajati,” tutur Nuril.

Sedangkan untuk terminal domestik sejumlah perbaikan minor saat ini tengah mereka lakukan.

Baca juga: Menhub: Bandara Baru Mentawai akan Beroperasi Tahun Ini

“Sebenarnya dulunya di 2019 sampai awal 2020 sebelum covid juga sudah ada penerbangan domestik tapi karena covid sampai Oktober itu vakum atau tidak ada penerbangan domestik,” tutur Nuril.

Sekalipun tidak digunakan untuk penerbangan domestik namun fasilitas yang ada menurut Nuril masih terjaga dengan baik.

“Karena dari Kementerian Perhubungan juga selalu melakukan verifikasi,” tutur Nuril. Karenanya perbaikan di terminal domestic menurut Nuril hanya perbaikan minor atau pun penyempurnaan.

Bukan Mati Suri

Sebelum adanya rencana pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke bandara Kertajati, Nuril menjelaskan bandara Kertajati tidak benar-benar mati suri. “Cuma tidak ada penerbangan penumpang, selama ini makanya orang menyebutnya mati suri,” tuturnya

Walaupun sebenarnya bandara Kertajati selama ini tetap melayani flying school dan private jet. “Flying school yang homebasenya di Cirebon untuk latihan landing dan lain-lain di sini,” tuturnya. Sehingga menurut Nuril bandara Kertajati tidak benar-benar mati suri. “Hanya tidak ada penumpang yang bergerak,” tuturnya.

Selanjutnya untuk penerbangan domestic, berdasarkan slot conference di Batam 16 Agustus lalu, ada tiga maskapai yang mengajukan penerbangan di Kertajati. Yaitu Air Asia, Super Jet dan Citilink. Untuk rutenya tidak jauh dari bandara di Bandung seperti ke Denpasar, Balikpapan, Lombok, Batam dan lainnya.