visitaaponce.com

Tarian Symponi Selaras Undang Decak Kagum Penonton SIPA 2023

Tarian Symponi Selaras Undang Decak Kagum Penonton SIPA 2023
tarian kontemporer berjudul Symponi Selaras.(MI/Widjajadi)

KATAKAN semua dengan seni, pernyataan itu yang menjadi  bukti ditunjukan Solo International Performance Arts (SIPA) dalam pergelaran ke-9 di Beteng Vastenburg, Solo, Kamis (31/8) malam.

Pertunjukan kembang api di langit atas beteng kuno peninggalan kolonial Belanda itu, menjadi saksi pertama dimulainya pergelaran mahakarya seni pertunjukan SIPA. Pergelaran itu buka Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Angela Tanoesoedibjo bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Direktur SIPA Irawati Kusumorasri.
  
Angela, Gibran, dan sekitar 500 penonton, terlihat sangat menikmati sejumlah sajian tari kontemporer yang begitu indah, dengan balutan tata warna lampu pertunjukkan yang sangat eksotis. Terutama ketika Wirastuti Susiloningtyas, sebagai maskot SIPA 2023 membawakan tarian bertajuk Symponi Selaras.
 
Baca juga: Kreativesia 2023 di Solo Tuai Pujian
 
Wirastuti dengan para penari dari Semarak Candrakirana mampu merepresentasikan perwujutan harmoni, antara elemen suara, gerak, dan properti visual performatifnya. Begitu indah dan selaras seirama.
  
Banyak penonton puas dengan sejumlah pertunjukkan tari yang digelar pada malam pertama, dari tiga hari pergelaran seni tersebut. "Sangat cocok dan pas dengan temanya, say all with arts. Bagus, indah, dan enak ditonton, baik dari grup lokal maupun luar negeri," tutur Herman, penonton dari Yogjakarta yang datang bersama dua anak dan istri.
 
Baca juga: Eksplorasi Pangan Lokal Solo, Danone Indonesia Gandeng Citilink
 
Wali Kota Gibran mengatakan, gelaran kesenian dengan kemasan tari kontemporer yang diikuti para aktifis seni dari berbagai kota di Tanah Air dan luar negeri ini, semakin membuktikan, Kota Solo sebagai kota budaya yang menjanjikan bagi siapa pun yang ingin mengekspresikan dan mengaktualisasikan lewat karya seni pertunjukkan.
 
"Sangat bagus, dan tentunya ini akan sangat berdampak positif bagi pengembangan pariwisata budaya dan ekononi kreatif masyarakat Solo. Usai SIPA di Beteng Vastenburg yang eksotis ini, juga akan digelar pertunjukkan Rock in Solo. Saya dukung sepenuhnya, karena wisawatan semakin cinta dan demen berwisata ke Solo ya," tukas suami Selvi Ananda dengan senyum khas yang tipis.
 
Keberadaan beteng kuno yang dalam status sita eksekusi Kejakgung karena terkait kasus korupsi PT Jiwasraya dan Asabri, yang menjerat terpidana Benny Tjokrosaputro, diyakini Gibran tidak menyurutkan para aktifis kesenian untuk tampil di tempat yang menjadi ikon wisata Kota Solo.
 
"Nanti Rock in Solo di sini juga. Jangan sampai kegiatan warga hilang gara-gara ini, gara-gara ya itulah penyitaan dan lain-lain. Mau tampil tinggal mibta ijin kejaksaan. Tenang aja," sergah Gibran sekali lagi.
  
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri mengatakan SIPA 2023 digelar pada 31 Agustus-2 September 2023. Pagelaran ini diikuti 14 delegasi seniman dari dalam negeri dan delapan delegasi seniman dari luar negeri.
  
Delegasi dalam negeri yang hadir meliputi Riau, Medan, Jogja, Solo, Banjarmasin, Bandung, Kendari, Kupang, Kalimantan Tengah, dan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Sedang delegasi luar negeri meliputi Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Lithuania, Jepang, dan Taiwan. 

Pada malam pertama pertunjukkan, selain tarian Symponi Selaras yang dibawakan Wirastuti selaku maskot SIPA 2023, ada tampilan dari seniman AURA Dance Theater dari Lithuania. Mereka membawakan tari etnik berjudul Without Moon yang sangat indah dan menawan.

"Dan tadi ada juga seniman etnik Medan yang membawakan tari Horas Opung, yang mengisahkan perbedaan karakter dalam kehidupan kost perantau Batak," tutur perempuan yang akrab disapa Ira itu.
 
Penampilan seniman etnik Kutai yang membawakan Tudung Saji, yang menggambarkan adab tingkah laku masyarakat setempat dalam kehidupan, juga memukau. Disusul    penampilan grup seniman Malaysia dan seni beladiri Taekwondo Korea.
 
"Kami masih ada dua hari, tentu akan mendatangkan banyak penonton atau wisatawan yang penasaran untuk datang menikmati keindahan seni dari domestik maupun kuar negeri," pungkas Irwawati. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat