Anak Sekolah Kena Gas Air Mata Saat Bentrok di Rempang Batam, KPAI Sebut Aparat Lalai
![Anak Sekolah Kena Gas Air Mata Saat Bentrok di Rempang Batam, KPAI Sebut Aparat Lalai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/2397fb9e6cace14466059539ca4a036a.jpg)
KOMISIONER Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono mengatakan penembakan gas air mata yang terjadi di sekitar SDN 24 dan SMPN 22 Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam merupakan bentuk kekerasan terhadap anak sekaligus menunjukkan kelalaian pihak kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menertibkan demonstran.
Meski sasaran dari aparat bukan anak-anak, tetapi lokasi demonstran hanya berjarak 30 meter dari kedua sekolah tersebut. Beberapa keterangan juga menyebutkan banyak anak yang mengalami sesak napas hingga ada yang pingsan.
“Kemudian menimbang korban adalah anak di bawah umur, yang bukan pelaku kejahatan melainkan para murid yang sedang melakukan kegiatan belajar, maka tindakan pelemparan gas air mata tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan pelanggaran hukum,” ujar Ari kepada Media Indonesia, Sabtu (9/9).
Baca juga: Klaim Tak Ada Korban di Keributan Pulau Rempang, Polri: Apa yang Perlu Dievaluasi?
Aris menegaskan aparat TNI dan kepolisian telah melanggar Perkap No 8 tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Polri, yaitu pasal 10 dijelaskan kepolisian dalam melaksanakan tugas tidak boleh menggunakan cara kekerasan.
Selain itu, Aris juga menyebut aparat juga melanggar UU 35/204 tentang Perlindungan Anak yang menjelaskan bahwa kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual dan/atau penelantaran.
“Menimbang para aparat yang diduga pelaku penembakan gas air mata adalah para profesional di bidangnya, yang berkemungkinan beralasan bahwa tindakan dilakukan tidak ditujukan untuk para warga sekolah dengan sengaja, maka tindakanya bisa dikatakan adalah tindak kelalaian. Jadi dapat merujuk pada UU KUHP Pasal 360 yang diantaranya menegaskan barangsiapa lantaran kesalahan/kelalaiannya membuat orang lain luka berat, dihukum penjara paling lama lima tahun atau hukuman kurungan paling lama satu tahun,” jelas Aris.
Baca juga: Amnesty Internasional Kecam Kekerasan Polisi pada Warga Pulau Rempang-Galang Batam
Tindakan menembakan gas air mata yang terjadi pada 7 September 2023 terhadap para murid dan guru di SDN 24 dan SMPN 22, yang beralamat di Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam telah mengakibatkan para murid mengalami kerugian secara fisik maupun psikis.
Meski berdalih, tindakan kekerasan yang dilakukan secara sengaja atau tidak disengaja, menurut Aris, tindakan aparat tetaplah tindakan kekerasan.
Aris menyebut KPAI telah memberikan rekomendasi kepada DPRD Kota Batam maupun Organisasi Lembaga Masyarakat terkait anak untuk mendesak, mendorong, serta mengawal adanya proses hukum atas temuan dugaan pelanggaran hukum oleh oknum aparat atas tindakan penembakan gas air mata di Tanjung Kertang, Rempang, Kota pada 7 September 2023.
“Rekomendasi kepada Pemerintah Kota Batam untuk membentuk Tim Independen guna pencarian fakta, atas temuan dugaan pelanggaran hukum oleh oknum aparat atas tindakan penembakan gas air mata di sana. Kepada Pemerintah Kota Batam dan PB Batam harus memastikan bahwa lembaga pendidikan yang ada di kawasan Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam harus tetap dijamin keberadaannya. Rekomendasi kepada Pemerintah Kota Batam untuk melakukan upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak korban sesuai dengan ketentuan UU. No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak,” pungkasnya. (Z-1)
Terkini Lainnya
KPAI: 18 Remaja di Padang Dipukul, Disundut Rokok, Disetrum, hingga Disuruh Guling-Guling
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Cegah Penyiksaan, Pemerintah Didesak Ratifikasi OPCAT
Pascapenetapan UU KIA, KPAI Dorong Perusahaan dan Penyedia Gedung Siapkan Daycare
Tingkatkan Kepedulian Masyarakat untuk Cegah Kekerasan pada Anak
KPAI Minta Negara Serius Berantas Judi Online dengan Libatkan Lembaga Perlindungan Anak
Pola Pikir Positif Bantu Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru
Aniaya Anak, Gadis Indekos Jadi Terdakwa
Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
25 Rekomendasi Film Indonesia untuk Anak, Bisa Menjadi Inspirasi dan Edukasi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap