Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel
TITIK panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatra kembali melonjak mencapai 446 titik. Jumlah terbesar masih terdeteksi di Sumatra Selatan, yakni sebanyak 271 titik.
"Jumlah titik panas di Sumatra untuk Rabu (13/9) mencapai 446 titik dengan jumlah terbanyak berada di Sumatra Selatan yaitu sebanyak 271 titik," kata Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Mia Vadilla, Rabu (13/9).
Ia menjelaskan, selain Sumatra Selatan dengan jumlah 271 titik, Provinsi Lampung juga ditemukan titik panas cukup banyak yaitu 120 titik. Kemudian Sumatra Barat 17 titik, Bengkulu 15 titik, Bangka Belitung dan Jambi masing-masing 10 titik, dan Riau sebanyak tiga titik panas. "Untuk tiga titik panas di Riau diketahui tersebar di Rokan Hulu sebanyak dua titik, dan Bengkalis satu titik panas," jelasnya.
Baca juga : Waspada Potensi Karhutla saat Puncak Kemarau Bulan September
Sementara operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk antisipasi el nino, puncak musim kemarau, dan Karhutla telah kembali dilakukan di Provinsi Riau. TMC hujan buatan di Riau dengan persediaan 15 ton NaCl atau garam akan dilakukan selama 12 hari kegiatan.
"Kami mulai kembali kegiatan TMC di Provinsi Riau atas permintaan dari KLHK untuk antisipasi El Nino dan Puncak Musim kemarau," kata Koordinator Lapangan TMC Riau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Fikri Nur Muhammad kepada Media Indonesia.
Baca juga : BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Kekeringan di Sumatra Selatan
Ia menjelaskan, untuk daerah yang disemai yaitu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Siak, dan Pelalawan. Sedangkan untuk kondisi cuaca di Provinsi Riau masih mendukung pertumbuhan awan terutama di sisi timur dan tenggara Provinsi Riau.
"Untuk kondisi parameter cuaca, kelembapan udara di lapisan bawah masih basah, dan labilitas udara masih dalam kategori labil," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan operasi TMC kali ini di Riau, pihaknya didukung oleh KLHK, TNI AU, Pemprov Riau, BMKG, BNPB, BRGM, dan BPBD Riau. Adapun operasi TMC hujan buatan untuk penanganan karhutla tersebut hanya dilakukan di Riau meski sejumlah daerah juga sedang dilanda karhutla seperti Sumatra Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Ia juga menambahkan, kegiatan operasi TMC hujan buatan di Riau rencananya dilakukan selama 12 hari kegiatan. Adapun jumlah bahan semai garam yang tersedia sebanyak 15 ton.
"Persediaan bahan semai NaCl untuk TMC di Riau sebanyak 15 ton," pungkasnya.(Z-4)
Terkini Lainnya
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Karhutla 2024 Meningkat 55% Dibanding Tahun Lalu
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Lahan Gambut di Pesisir Timur Jambi Terbakar
Karhutla Mulai Meluas Di Sejumlah Titik di Palangka Raya
Kebakaran Hutan Ekstrem Melanda Riau, Sangat Mudah Terbakar
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap