BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Kekeringan di Sumatra Selatan
![BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Kekeringan di Sumatra Selatan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/6a73f50dd00b447279d7ab009247e971.jpg)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi kekeringan yang cukup besar di Sumatra Selatan. Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
Rinciannya, Kabupaten Lahat tepatnya wilayah Kecamatan Merapi Barat, Merapi Selatan, dan Merapi Timur 21 hari tanpa hujan. Kemudian, Kabupaten PALI di Kecamatan Penukal 40 hari tanpa hujan. Untuk Kabupaten OKI di kecamatan Celikah 60 hari tanpa hujan.
Sedangkan di Kabupaten OKU Timur pada Kecamatan Buay Madang 47 hari tanpa hujan. "Dengan indikasi potensi kekeringan meteorologis itu, empat daerah tersebut berstatus waspada," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis.
Baca juga : 60 Hari tanpa Hujan Picu Kekeringan di Sebagian Jawa
BMKG mengingatkan, kekeringan meteorologis itu biasanya diikuti dampak berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian. Lalu, meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.
"Kiranya indikasi ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan jadi pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis," tuturnya.
Baca juga : Makam Kuno Muncul dari Waduk Gajah Mungkur
Sementara itu, Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatra Selatan, M Iqbal Alisyahbana menjelaskan sejumlah wilayah di Sumsel memang sangat rentan dan berpotensi mengalami kekeringan ketika masuk musim kemarau. Apalagi jika musim kemaraunya disertai dengan kondisi el nino seperti saat ini.
"Seperti di OKI yang paling rawan. Selain potensi kekeringan karena sumber air berkurang, masyarakat juga dihadapkan dengan kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.
Namun, BPBD di tingkat kabupaten dan kota di Sumsel sudah melakukan persiapan dalam menghadapi kekeringan di wilayahnya. Termasuk menyiapkan air bersih untuk masyarakat.
"BPBD di daerah sudah mulai bergerak dan sebagian lagi sudah dalam persiapan dalam menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Karena bencana kekeringan juga jadi prioritas kita, selain dari karhutla di Sumsel," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Indonesia Masih Terdampak Fenomena El Nino, Kementan Siapkan Program Mitigasi
Sebagian Besar Daerah di Jawa Tengah Memasuki Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
13 Desa di Semarang Teancam Kekeringan, BPBD Jateng Salurkan 332 Ribu Liter Air Bersih
Jokowi: Pompanisasi, Upaya Pemerintah Jaga Stok Pangan dan Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Melemahnya Ketahanan Air Ancam Ketahanan Pangan Global
Musim Hujan di India akan Terlambat
BMKG-British Council Kirim 23 Pegawai ke 9 Perguruan Tinggi Inggris
Suhu Global Cetak Rekor Baru! 4 Juli 2023 Hari Terpanas
Gelombang Panas, Tiongkok Beri Peringatan Kuning karena Suhu Meninggi
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap