visitaaponce.com

Irigasi dan Asuransi Pertanian Diharapkan Bantu Petani Hadapi El Nino

Irigasi dan Asuransi Pertanian Diharapkan Bantu Petani Hadapi El Nino
Petani akan mengalami risiko terburuk dari fenomena el nino, sehingga diperlukan sejumlah program mengantisipasinya.(MI/Depi)

FENOMENA El Nino dan kemarau panjang yang sedang terjadi di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas sektor pertanian. Periode panjang tanpa hujan dan kekeringan tanah yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerugian yang serius bagi para petani, bahkan pada tingkat kegagalan panen yang mengkhawatirkan.

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya sekaligus pengamat lingkungan, Yulian Junaidi mengatakan risiko terburuk yang akan dialami petani dari fenomena El Nino adalah gagal panen. Hal tersebut terjadi karena kekeringan dalam jangka waktu panjang.

"Di beberapa wilayah yang harusnya bisa menanam, seperti di sawah, lebak, tempat pasang surut, bisa terlambat menanam. Harusnya bisa menanam, karena kering, jadi tidak bisa," ungkap Yulian, Jumat (15/9).

Baca juga: Fenomena El Nino, Petani Aceh Bisa Panen Gadu 15 Ribu Hektare

Diakuinya, pergeseran musim tanam akan berisiko dan membuat ledakan hama penyakit. Ketika menanam di luar masa tanam sangat berisiko terhadap hama penyakit.

"Apalagi situasi El Nino berkorelasi saat tanam, kalau sekarang harus menanam, menanamnya juga harus mundur saat turun hujan, di luar musim biasanya. Kalau di luar musim tanam, bisa adanya ledakan hama lagi," kata Yulian.

Baca juga: Hutan dan Lahan di Kalimantan Selatan Terus Terbakar

Program pertanian, kata Yulian, terutama terkait pengairan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) dapat membantu petani menjaga sumber air mengantisipasi fenomena El Nino. "Diharapkan dengan perbaikan irigasi, embung, bisa mengatasi persoalan. Karena situasi (El Nino) sedang kita hadapi sekarang ini," kata Yulian.

Ia menjelaskan, program lain yang tak kalah pentingnya adalah asuransi pertanian. Pasalnya, asuransi pertanian dapat membantu permodalan bagi petani yang gagal panen.

"Asuransi pertanian juga perlu. Petani kalau menghadapi gagal panen, akan sulit bangkit lagi menghadapi periode tanam berikutnya. Karena modalnya sedikit. Jika tidak disiapkan asuransi pertanian, akan kekurangan pembiayaan," ungkapnya.

Pihak pemerintah yakni Kementan telah menyiapkan sejumlah langkah menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino. Adapun aksi nyata tersebut di antaranya koordinasi, pendataan atau pemetaan wilayah, penyediaan sumber pengairan alternatif, dan gerakan percepatan tanam. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat