visitaaponce.com

Pengelolaan Sampah di Provinsi DI Yogyakarta Akan Terdesentralisasi

Pengelolaan Sampah di Provinsi DI Yogyakarta Akan Terdesentralisasi
Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara, imbas ditutupnya TPA Piyungan, pada Juli 2023.(Antara)

PENGELOLAAN sampah di DI Yogyakarta akan terdesentralisasi, dikelola oleh masing-masing kabupaten/kota. Pasalnya, TPA Piyungan yang saat ini digunakan oleh Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta akan ditutup.

Saat ini dua kabupaten yang tidak membuang sampah di TPA Piyungan ialah Kulonprogo dan Gunungkidul.

"Kita sudah punya kesepakatan, sampah (akan dikelola masing-masing) kabupaten dan kota," kata Tri Saktiyana, Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, belum lama ini.

Baca juga : Pemkot Yogyakarta Kaji Investasi Pengolahan Sampah dari Korea

Namun, imbuhnya, Pemda DIY tetap akan memberi dukungan dalam pengelolaan sampah tersebut.

Sebagai contoh, Sri Sultan telah mempersilahkan pemerintah kabupaten/kota menunjuk tanah kas desa yang akan digunakan sebagai tempat pengelolaan dan pengolahan sampah, nanti akan diizinkan untuk menggunakannya sebagai tempat pengelolaan dan pengolahan sampah.

Baca juga : Pemerintah DIY Berencana Utang ke Bank untuk Bangun Infrastruktur Pengelolaan Sampah

TPA Piyungan sebagai TPA Regional di DIY hanya akan beroperasi sampai 2024. Setelah ditutup, pengelolaan dan pengolahan sampah nantinya akan berada di masing-masing kabupaten dan kota.

Sementara itu, Pemkot Yogyakarta juga sudah membuat ancang-ancang terkait pengelolaan sampah secara desentralisasi tersebut. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono menyampaikan, dua TPST 3R Nitikan dan Karangmiri akan dikembangkan sehingga bisa mengelola dan mengolah sampah lebih baik.

Misalnya, pihaknya sudah menganggarkan peningkatan sarana dan prasarana di TPST 3R Nitikan dengan membeli satu unit alat pembakar sampah. Kapasitas alat tersebut bisa membakar 10 ton per hari.

Untuk TPST 3R di Karangmiri, pihaknya akan menyiapkan mesin untuk mengepres sampah. "Ini (TPST 3R Karangmiri) diproyeksikan bisa mengelola sekitar 30 ton sampah per harinya," tutup Agus. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat