visitaaponce.com

Mahasiswa KKN Bantu Pembuatan Alat Perangkap Lalat Buah

Mahasiswa KKN Bantu Pembuatan Alat Perangkap Lalat Buah
Lalat buah.(AFP.)

MAHASISWA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Bengkak, Kalurahan Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, membuat alat perangkap lalat buah dengan petrogenol. Menurut Ketua Kelompok KKN M. Azhari Ramadhan, proyek pembuatan alat perangkap lalat buah berdasarkan informasi dari penyuluh pertanian Kalurahan Kanigoro, Gunungkidul, yang menjelaskan masih banyak serangan lalat buah yang merusak hasil panen petani di desa Bengkak.

"Kami mengadakan pertemuan dengan para petani setempat dan mendengarkan cerita mereka tentang betapa merusaknya serangan lalat buah terhadap buah-buahan mereka," ungkapnya, Rabu (27/9). Dari sini tercetuslah ide untuk membuat perangkap lalat buah sederhana menggunakan petrogenol.

Para mahasiswa yang KKN di Dusun Bengkak ialah M. Azhari Ramadhan (Ilmu Sejarah), Andika Chandra Yudhatama (Teknik Manufaktur), Rizqi Khoirunnisa Windari (Administrasi Publik), Salsabila Firda Azizah (Manajemen), Vara Dela Denis Saputri (Sastra Inggris), Devi Qusnul Qotimah (Manajemen), Hilmi Ardian Permana (Fisika), Aulia Nur Haliza (Sastra Indonesia), dan Fatonah Azahro Anhar (Biologi). Fatonah Azahro Anhar menambahkan petrogenol berasal dari hormon seksual lalat betina. "Kami mendapat petrogenol dari toko pertanian lokal," kata Fatonah. 

Baca juga: Diduga Tenggelam, Pemuda Ditemukan Meninggal di Kedalaman Danau Batur Bali

Dengan menggunakan botol plastik bekas dan menambahkan petrogenol ke dalam botol, mereka berhasil merancang perangkap lalat buah yang efektif. Setelah perangkap-perangkap ini selesai dibuat, katanya, para mahasiswa KKN mulai menempatkannya di kebun-kebun petani yang terkena serangan lalat buah. Mereka juga memberikan pelatihan kepada petani tentang cara menggunakan perangkap ini dengan efektif. Selama beberapa minggu secara rutin perangkap lalat buah diperiksa dan hasilnya sangat menggembirakan. Perangkap berhasil menarik dan menangkap banyak lalat buah, sehingga mengurangi serangan lalat buah yang merusak hasil panen petani.

Andika Chandra Yudhatama mengatakan selama tinggal di Desa Bengkak, mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan komunitas sekaligus memperkuat ikatan dengan masyarakat setempat. Mereka juga mendiskusikan ide tentang cara menjaga pertanian berkelanjutan dan cara melindungi tanaman dari serangan hama di masa depan. 

Baca juga: Kekeringan Meluas, 48.200 Warga Banyumas Krisis Air Bersih

"Proyek ini tidak hanya membantu para petani melindungi hasil panen mereka, tetapi juga memberikan contoh tentang pendidikan tinggi dapat berdampak positif pada komunitas lokal," paparnya. Dengan kerja sama dan semangat kebersamaan, para mahasiswa berhasil memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat