visitaaponce.com

Pemkot Bandung Minta Perkantoran Kelola Sampah Sampah Sendiri

Pemkot Bandung Minta Perkantoran Kelola Sampah Sampah Sendiri
Perkantoran pemerintah Bandung diharapkan menjadi contoh kawasan bebas sampah.(Dok. Humas Pemkot Bandung)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar) mendorong perkantoran pemerintah mengelola sampahnya sendiri.  Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Selasa (3/10), menyebut, perkantoran pemerintah harus menjadi contoh menghadirkan kawasan yang bebas sampah

"Saya meminta semua kantor pemerintah mulai dari lingkungan sekretariat, dinas, maupun kewilayahan dapat mulai mengurangi sampah dari seluruh  aktivitas perkantorannya. Tidak ada lagi botol-botol di tempat kita rapat, kita mulai pakai tumbler, kedepan seluruh kegiatan kita jangan sampai menimbulkan sampah," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut sampah di Balai Kota Bandung telah terkelola dengan baik dan telah dipisahkan mulai dari organik, anorganik, dan residu. "Di Balai Kota Bandung sudah zero waste office, Saya mendorong juga ini dilakukan di seluruh kantor pemerintah," pintanya.

Baca juga: Peduli Kreativitas Anak Muda, Lotte Toppo Dukung Pertunjukan Seni SMA Bandung

Lebih lanjut Ema mengatakan Bandung Connecticity 3.0 pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung meluncurkan inovasi digital berupa Bandung Waste Management (BWM).  Aplikasi di zaman serba cepat seperti ini adalah keniscayaan, 
tujuannya membuat pelayanan di Kota Bandung menjadi jauh lebih baik, mudah, terbuka, dan cepat.

"Aplikasi yang kita hadirkan termasuk juga kebutuhan kekinian dalam menghadapi situasi darurat sampah. BWM ini menjadi sarana komunikasi kita dengan warga masyarakat dalam upaya penanganan sampah, sebab kalau door to door kan berat," ungkapnya.

Baca juga: Kaji Cara Cegah Kebakaran TPA, Menteri LHK Siti Nurbaya Kunjungi Tiga Provinsi

Melalui aplikasi ini, Ema berharap warga Bandung bisa lebih cepat terinformasikan dan mendapatkan edukasi, serta penanganan terkait permasalahan sampah oleh pemerintah.

"Kita mengharapkan satu waktu bertemu dengan apa yang disebut dengan Zero Complain, sehingga tidak ada lagi keluhan-keluhan masyarakat karena kecepatan dari aparatur pemerintah kota yang mampu memberikan layanan terbaik dengan daya dukung teknologi," sambungnya.

Baca juga: Pemkot Denpasar Pasang Jaring Sampah di Setiap Perbatasan Desa

Selain BWM, kata Ema, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga memiliki sejumlah aplikasi lain yang mampu memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya Bandung Sadayana, sebuah aplikasi yang mengakomodasi semua jenis layanan publik.

"Misalnya masalah layanan kesehatan di rumah sakit ini ada berapa bed (tempat tidur), ruangannya sudah penuh atau belum, dan lain sebagainya. Hal lain kebutuhan pokok keseharian warga masyarakat juga bisa diketahui, seperti harga telur per hari, komparasi antar pasar juga ada," bebernya.

Rute kendaraan ucap Ema, beserta ongkosnya juga bisa dicek melalui aplikasi tersebut. Untuk menunjang digitalisasi di Kota Bandung, sarana prasarana penunjang juga terus dilengkapi. Pemkot juga terus mengoptimalkan supaya kehadiran wi-fi merata di seluruh wilayah kota. Kemudian ada kamera atau juga ada CCTV yang berfungsi sebagai media 
dalam mengawasi fasilitas publik. Kehadiran CCTV bukan hanya untuk mengawasinya, tapi juga diharapkan mampu mempermudah dalam menindaklanjuti kriminalitas. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat