visitaaponce.com

Gencar Edukasi Gizi, LimaBidan Inovatif Dapat Penghargaan dari IBI Jabar

Gencar Edukasi Gizi, Lima Bidan Inovatif Dapat Penghargaan dari IBI Jabar
Acara Awarding Bidan Sahabat Ibu dan Anak di Bandung, Rabu (4/10).(Ist)

MEMOTIVASI kesiapan mental dan kesehatan kepada ibu jelang proses kelahiran adalah hal yang penting bagi bidan. Sebab, hal ini menjadi penentu anak kelak bertumbuh kembang secara optimal.

Selain itu, bidan juga harus memastikan cukup gizi dan tidak menderita hipertensi, diabetes dan penyakit penyerta lainnya agar dapat menjalani persalinan secara normal sehingga akan mengurangi berbagai resiko komplikasi yang dapat berakibat pada  kematian ibu. 
 
Pentingnya peran bidan dalam membantu proses persalinan dan penentu awal kehidupan generasi selanjutnya menjadi pendorong bagi bidan untuk memperkuat perannya dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Baca juga: Masih Ada Stigma, Padahal Peran Bidan Vital Bagi Kesehatan Ibu dan Anak

Oleh karena itu, sejak Juli 2023 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat (Jabar) bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia  menggelar rangkaian kampanye Bidan Sahabat Ibu dan Anak yang diikuti oleh lebih dari seribu bidan di wilayah Jawa Barat. 
 
Rangkaian kampanye ini terdiri dari beberapa kegiatan, di antaranya seminar edukasi gizi hingga Lomba Bidan Sahabat Ibu dan Anak. Kompetisi ini berhasil memicu semangat inovasi dan kreativitas di antara bidan-bidan yang berpartisipasi.

Lima Bidan Terpilih sebagai Bidan Inovatif

Setelah melalui proses penilaian yang ketat, akhirnya terpilihlah lima bidan yang menerima penghargaan sebagai "bidan inovatif" atas kontribusi mereka dalam menyebarkan pengetahuan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Dorong Penurunan Stunting, Dexa Dan BKKBN Gelar Edukasi bagi Para Bidan

Ketua IBI Jawa Barat Hj. Eva Riantini, S.Keb.,S.Sos.,MM.Kes, mengatakan gerakan edukasi gizi oleh bidan ini mampu mengeluarkan potensi-potensi bidan dalam hal memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kita mendorong bidan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing," jelas Eva dalam keterangan, Rabu (4/1).

Tujuannya, menurut Eva, adalah agar masyarakat terutama ibu lebih paham kecukupan gizi keluarga, bagaimana asupan agar ibu hamil cukup gizi, serta yang terpenting pada masa MPASI agar jangan sampai salah memberikan makanan untuk anak.

"Jangan sampai ada bahan-bahan tinggi kandungan gula dan garam yang diberikan untuk anak, seperti yang cenderung terjadi pada masyarakat adalah pemberian susu kental manis untuk anak, karena ini berbahaya,” jelas Eva Riantini. 

Baca juga: Tangani Stunting di Sumsel, 1.000 Bidan Diberi Edukasi

Lebih lanjut, Eva mengatakan edukasi yang dilaksanakan serentak ini selain memperluas jangkauan masyarakat yang terpapar edukasi, juga menumbuhkan kreativitas bidan dalam memberikan penyuluhan.

Bidan Lakukan Inovasi dan Kreativitas

“Selama ini anggapannya penyuluhan itu membosankan. Tapi melalui kegiatan ini, yang terlihat justru potensi bidan yang cukup kreatif dalam memanfaatkan berbagai media di sekitarnya, termasuk media sosial dalam memberikan edukasi yang efektif dan mudah dipahami masyarakat" paparnya.

"Hal ini patut kita apresiasi dan menjadi contoh bagi bidan-bidan lainnya untuk bisa meningkatkan kreatifitas menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang serba digital ini,” jelas Eva.  

Baca juga: Rangkul 1.300 Bidan, Makuku Lakukan Edukasi Keunggulan Teknologi SAP 

dr. Eka Lestari Kurnia M.MRS, Tim Kerja dari Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat  Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, mengapresiasi kegiatan edukasi oleh para bidan di wilayah Bandung Raya yang diselenggarakan oleh PB IBI Jawa Barat dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI),

”Kepada bidan terbaik yang sudah turut serta menyebarluaskan dan mengedukasi gizi serta peruntukan kental manis. kami berharap tidak berhenti hanya di pemberian penghargaan tapi bagaimana inovasi ini bisa terus berlangsung dan ke depannya dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan status gizi ibu hamil dan balita,” kata dr. Eka Lestari Kurnia M.MRS dalam sambutannya pada acara Awarding Bidan Sahabat Ibu dan Anak di Bandung, Rabu (4/10).

Banyak Pengetahuan yang Didapat
 
Sinar, salah satu bidan mengatakan dengan diadakannya kampanye edukasi gizi ini membuat dirinya menjadi lebih terbuka mengenai hal-hal yang baru diketahuinya.

“Saat kampanye ini berjalan, saya baru mengetahui fakta baru mengenai bahaya kental manis saat diberi edukasi di seminar yang dilaksanakan IBI Jabar dan YAICI. Dan ternyata, masih banyak bidan yang belum mengetahui bahaya kental manis tersebut,” jelas Sinar.
  
Ketua Advokasi YAICI, Yuli Supriati mengatakan “Kegiatan yang dilakukan ini menjadi menarik bagi bidan. Karena mereka pada akhirnya melakukan inovasi dan kreatifitas untuk mengedukasi masyarakat terkait gizi terutama bahaya kental manis bagi kesehatan anak.” tegas Yuli.

Lima bidan pemenang penghargaan sebagai "bidan inovatif" yakni  Yanyan Mulyani, SST., MM., M.Keb, bidan Aneu Chandawati, bidan Lia Kamelia, S.S.T., Bd, M.Keb, bidan Desi Trisiani, dan bidan Jamilah Sulastri. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat