RSUD Pandega Pangandaran Dilaporkan atas Dugaan Malapraktik
![RSUD Pandega Pangandaran Dilaporkan atas Dugaan Malapraktik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/350dd414b7a676311143fcba92ee74c7.jpg)
POLRES Pangandaran tengah mendalami laporan seorang pasien atas dugaan malapraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pasien tersebut, melaporkan seorang dokter setelah pelaksanaan operasi batu empedu dilakukan pada November 2022.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangandaran AKP Herman mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari pasien sekitar dua pekan lalu yang melaporkan dokter RSUD Pandega terkait dengan dugaan Malapraktik dan sekarang masih melakukan penyelidikan hingga baru tahap pemeriksaan awal.
Pelapor awalnya menjalani pemeriksaan pada Oktober 2022 hingga bulan November 2022 menjalani operasi di RSUD Pandega. Pelapor selama lima hari operasi diizinkannya untuk pulang ke rumah tapi selama di rumah tidak bisa mencerna makanan hingga selalu muntah-muntah dan merasa ada benda asing di dalam tubuhnya.
“Keesokan harinya, pelapor kembali memeriksakan diri ke RSUD Pandega dan dokter yang menangani diberikan obat tapi kondisi kulit pelapor disebut menguning," katanya, Minggu (8/10).
Ia mengatakan, pelapor kemudian kembali lagi ke RSUD Pandega memeriksakan kondisinya tetapi setelah pulang ke rumah dikabarkan memburuk sehingga harus dibawanya ke IGD RSUD Pandega. Karena kondisinya tidak membaik, pada bulan Januari 2023 pelapor dirujuk ke RS Margono Soekarjo, Purwokerto.
Saat diperiksa di RS Margono Soekarjo diketahui di dalam tubuh pelapor terdapat penggumpalan kotoran bekas operasi. Akibatnya, pelapor dirujuk kembali ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, untuk menjalani operasi.
Direktur RSUD Pandega Pangandaran, Titi Sutiamah mengatakan, pihak manajemen saat ini belum bisa memberikan keterangan lebih jauh mengenai tudingan malapraktik itu. Itu karena saat ini hal itu masih dalam proses hukum di Polres Pangandaran.
Namun, ia memastikan seluruh dokter di RSUD Pandega memiliki kompetensi, pengalaman, bekerja sesuai etika profesi, keilmuan, dan mengikuti prosedur operasi standar (SOP) dalam melakukan diagnosis dan penanganan terhadap pasien.
"Kami bagian dari masyarakat taat hukum dan menghargai proses yang sedang berjalan di kepolisian dan dokter di RSUD Pandega selalu memberikan penjelasan terkait dengan kondisi perkembangan penyakit kepada pasien, serta meminta persetujuan untuk melakukan tindakan dari pasien maupun keluarga pasien," paparnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Bike To Work Gugat Heru Budi ke PTUN karena Malpraktik Kemanan Bersepeda di Jakarta
Caleg NasDem, Didi Riyadi Kunjungi Keluarga Korban Malpraktik di Tasikmalaya
Dugaan Malpraktik, Anggota DPRD Tasikmalaya Kunjungi Klinik Alifa
Polres Tasikmalaya Kota Selidiki Kasus Meninggalnya Bayi di Klinik
Pasien Meninggal Seusai Operasi Amandel di RS Bekasi, Ini Kata Kemenkes
Prabowo Apresiasi Tim Medis yang Operasi Kaki Kirinya
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Infeksi Paru, Jemaah Haji asal Aceh Nasrun Meninggal di Mekah
Pengembangan Wisata Kesehatan Terus Digencarkan
Pemkot Denpasar Dukung RSIA Turunkan Kematian Ibu dan Anak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap