visitaaponce.com

Buntut Bentrok Warga dan Aparat di Perkebunan Sawit Kapolda Kalteng Didesak Dicopot

Buntut Bentrok Warga dan Aparat di Perkebunan Sawit Kapolda Kalteng Didesak Dicopot
Aktivis lingkungan Berry Nahdian Furqon meminta Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan dicopot usai bentrok antara warga dan aparat.(Dok.MI)

BENTROK antara warga dan aparat pengamanan aksi demo di area perusahaan sawit PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) 1 di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Berbagai organisasi mendesak pencopotan Kapolda Kalteng, Irjen Nanang Avianto dan Kapolres Seruyan, AKBP Ampi Mesias Von Bulow.

Berry Nahdian Furqon, aktivis lingkungan yang juga perwakilan Sawit Watch di Kalsel, Selasa (10/10), menegaskan pihaknya pihaknya turut prihatin atas insiden bentrok antara warga dan polisi yang menimbulkan korban jiwa tersebut. "Kita mengecam tindakan represhif aparat keamanan dalam menangani protes warga. Tentu mesti ada tindakan hukum maupun pencopotan bagi pelaku penembakan dan pimpinan Kapolres dan Kapolda Kalteng," tegasnya.

Dirinya juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi dikemudian hari dan dimanapun. "Perlu evaluasi tentang pola pengamanan perusahaan yang melibatkan aparat keamanan karena kejadian serupa selalu terulang di berbagai kasus konflik perusahaan dengan warga. Selanjutnya segera dibentuk tim penyelesaian konflik untuk memfasilitasi penyelesaian
konfliknya dengan mengedepankan keadilan bagi warga," tutur Berry mantan Direktur Walhi Nasional ini.

Baca juga: Setelah Sumsel, KLHK Segel Perusahaan di Kalimantan karena Karhutla

Desakan pencopotan Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan juga dilontarkan Walhi Kalsel. Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono mendesak Presiden untuk segera turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini. 

"Kejadian seperti selalu berulang. Walhi mendesak Presiden untuk memanggil Kapolri dan Kapolda Kalteng guna evaluasi kinerja Polri dalam kasus ini. Copot Kapolda Kalteng, Kapolres dan penegakan hukum terhadap palaku penembakan," kata Kisworo.

Baca juga: DLH DKI Beri Sanksi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

Walhi juga mendesak agar Kapolri mengevaluasi dan menarik keberadaan aparat di perusahaan tambang dan perkebunan besar. Serta pencabutan izin perusahaan sawit PT HMBP.

Seperti diketahui aksi demo warga di area perkebunan sawit PT HMBP berujung terjadinya bentrok warga dengan polisi yang menyebabkan satu orang tewas. Satu orang korban luka tembak Taufikurahman,25 harus dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel untuk tindakan operasi. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat