visitaaponce.com

Perubahan Wajah Jalan Trans Papua yang Kian Menarik Wisatawan

Perubahan Wajah Jalan Trans Papua yang Kian Menarik Wisatawan
(DITJEN BINA MARGA)

PERKEMBANGAN Jalan Nasional di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya kini semakin nyaman untuk dilalui para pengguna jalan menuju tempat wisata. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Barat terus berupaya membangun dan memelihara jalan serta  jembatan agar mempermudah akses ke tempat parawisata di Bumi Cendrawasih.

Program-program unggulan atau pekerjaan yang diprioritaskan pada jalur utama Trans Papua yang menjadi kewenangan BPJN Papua Barat yakni Trans Papua Segmen I dan Segmen II. Jalur Jalan Trans Papua di Papua Barat telah terhubung seluruhnya sejak akhir 2017.

Kepala BPJN Papua Barat Mauluddin Said Latar saat mengisi acara Podcast Bincang Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga mengatakan, ruas Jalan Nasional yang ditangani oleh BPJN Papua Barat terdapat 49 ruas, dengan total panjang 1.335,29 km.

Baca juga: DPR Papua Minta Pemerintah Pusat Dukung Pendanaan Jalan Timika-Nabire
 
“Pola penanganan dibagi menjadi dua segmen, Segmen I itu dari kota Sorong ke Manokwari dengan panjang 547,81 km, 537,1 km dengan perkerasan lentur (aspal) dan perkerasan kaku (rigid/beton) 10 km dengan permukaan jalan sirtu (material selektif). Sementara di segmen II dari Manokwari sampai ke perbatasan Papua Barat dengan Papua Tengah sekitar 524 km dengan kondisi jalan sudah beraspal sepanjang 414,85 km, 109,10 km merupakan areal HPH (Hak Pengusaha Hutan) yang masih produksi.” tambah Udin sapaan akrab Mauluddin.

Kedua Segmen ruas Jalan Nasional ini melintasi beberapa tempat wisata yang berada di Provinsi Papua Barat, antara lain Danau Anggi di Pegunungan Arfak, Gunung Botak di Manokwari, Teluk Cenderawasih di Wasior, dan Teluk Triton di Kaimana. Sedangkan di Papua Barat Daya terdapat Raja Ampat di Sorong, Puncak Petik Bintang  dan Danau Framu di Maybrat.

Udin menjelaskan bahwa salah satu wisata yang menarik di Bumi Cendrawasih yaitu Gunung Botak Manokwari. Wisata ini seperti berada dalam teluk dikelilingi dengan daerah-daerah perbukitan, dan tempat yang begitu alamiah, serta didukung dengan akses jalan yang sudah teraspal dengan kemantapan sudah 86% saat ini, dan diprediksikan per 31 Desember 2023 kondisi mantap mencapai 89%.

Baca juga: Pemerintah Komit Sejahterakan Masyarakat Papua

“Gunung Botak itu terdapat di KM 147 dari Manokwari. Disebut Gunung Botak oleh masyarakat, karena memang daerahnya tandus gersang, dan kondisi tanah materialnya batuan lapukan, jadi memang sulit tanaman untuk tumbuh di sekitarnya. Namun tempatnya indah sekali, lebih indah dari Labuan Bajo,” ujarnya.

Tak kalah unik dengan wisata Gunung Botak, di Pegunungan Arfak terdapat dua danau yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Danau Anggi Giji, biasa dikenal dengan nama Danau Laki-Laki serta Danau Anggi Gida yang sering disebut Danau Perempuan. Akses jalan ke danau tersebut sudah beraspal sepanjang 41,11 km serta jembatan dengan total tujuh jembatan sepanjang ruas Warmare - Manyambouw - Anggi, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dari yang sebelumnya 5-6 jam dari Manokwari.

Sebagai referensi menarik lainnya untuk wisata yang sudah dibuka akses jalannya sepanjang 500 km, yaitu wisata Negeri di Atas Awan atau biasa dikenal dengan Puncak Petik Bintang. Kawasan wisata tersebut berada di wilayah gunung atau perbukitan. Para wisatawan yang ingin berkunjung dapat berangkat dari Sorong jam 3 pagi dan sampai puncak jam 5 pagi, sehingga mendapatkan suasana sedang berada di atas awan. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat