BPJS Ketenagakerjaan Klaten Kampanyekan Kerja Keras Bebas Cemas
![BPJS Ketenagakerjaan Klaten Kampanyekan Kerja Keras Bebas Cemas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/9304dedbf7cc5767c5a426f6c3e3fa6e.jpg)
BPJS Ketenagakerjaan menargetkan 70 juta pekerja terlindungi pada 2026. Untuk itu, perlu lompatan besar dengan mendorong angka peserta aktif yang saat ini baru berjumlah 36 juta pekerja. BPJS Ketenagakerjaan pun menghadirkan sebuah gebrakan lewat sosialisasi masif di seluruh desa yang tersebar di penjuru Tanah Air dengan mengusung tema Kerja Keras Bebas Cemas.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Klaten Heru Siswanto menilai perlu gebrakan lewat sosialisasi yang gencar untuk dapat mencapai target yang dicanangkan pada 2026.
"Kami menilai tepat, karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja di sektor informal atau bukan penerima upah yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Heru, Kamis (19/10) .
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan tengah fokus menggarap sektor pekerja bukan penerima upah yang sebagian besar mereka berada di ekosistem desa. Ini pun sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni memulai pembangunan dari yang paling luar, yaitu desa dan kelurahan.
Baca juga: Pekerja Mandiri di Daerah Pesisir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
"Jika melihat data, 65% pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah terdapat di desa atau kelurahan. Maka, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan juga sebaiknya dimulai dari desa," imbuhnya.
Untuk menyukseskan gerakan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Klaten telah melakukan sosialisasi di sembilan desa. Ke-9 desa itu, yakni Desa Jombor (Kecamatan Ceper), Desa Pesu (Wedi), Jimbung (Kalikotes), Gemblegan (Kalikotes), Sumyang (Jogonalan), Kemudo (Prambanan), Wunut (Tulung), Paseban (Bayat), dan Gatak (Delanggu).
"Sosialisasi ini untuk menyadarkan masyarakat akan penting dan manfaatnya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena, dengan adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, tentu menjadi sebuah solusi agar para pekerja bisa kerja keras bebas cemas," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Heru mengatakan, agar kampanye BPJS Ketenagakerjaan berjalan lebih optimal, dibutuhkan dukungan dari seluruh unsur ekosistem desa mulai dari Perangkat Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan juga Agen Perisai.
"Sinergi itu dirasa sangat penting untuk mempercepat edukasi kepada masyarakat desa terkait beragam manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," tandasnya.
Baca juga: Rayakan HUT Ke-46, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Lomba Karya Tulis Jurnalistik
Sementara itu, Kepala Desa Gatak Walino menyambut baik kampanye Kerja Keras Bebas Cemas dari BPJS Ketenagakerjaan Klaten. Karena, program ini saling membantu kalau terjadi musibah atau kecelakaan.
"Jadi, kalau terjadi musibah atau kecelakaan ada yang mengcover, yaitu BPJS Ketenagakerjaan. Maka, kita juga berharap banyak lagi masyarakat di desa yang ikut program BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.
Pemerintah Desa Gatak telah memelopori dengan mendaftarkan perangkat desa dan BPD menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pun, lembaga desa lainnya seperti Ketua RT dan Ketua RW akan didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Banyak warga Desa Gatak yang juga sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan. Terutama, mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan. Untuk pekerja mandiri lainnya, seperti petani dan pedagang akan kita sosialisasikan tentang pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Walino. (Z-6)
Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Jaminan Sosial untuk Ketua RT/RW
Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Sambut Hari Keluarga Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Ajak Anak-anak Kunjungi Kantor
BPJS Ketenagakerjaan Klaten Berikan Santunan Jaminan Kematian Ketua RT di Desa Tlogorandu
Pemerintah Kota Makassar Daftarkan 35.422 Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Ucok Jadi Terobosan Pemkab Badung Raih Universal Coverage Jamsostek
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Tingkatkan Kebijakan K3 Tanah Air, Kemnaker Gandeng KOSHA
Ombudsman Angkat Bicara Soal Iuran Tapera, Apa Bunyinya?
Komisi V DPR RI Minta Pemerintah Tunda Program Tapera di 2027
Soal Tapera, Menteri PU-Pera Tunggu Usulan dan Arahan DPR RI
Pemerintah Klaim tidak Tergesa-gesa Pungut Iuran Tapera
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap