Karhutla Gunung Merbabu Semakin Meluas, 489 hektar Terbakar
![Karhutla Gunung Merbabu Semakin Meluas, 489 hektar Terbakar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/06a3341f73de5638d1dee876476400d5.jpg)
DIREKTUR Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Satyawan Pudyatmoko mengatakan pada hari ketiga kebakaran hutan Gunung Merbabu, api terus meluas ke sejumlah wilayah hingga ke kabupaten Boyolali.
“Hingga kini api terus meluas meskipun upaya pemadaman terus dilakukan. Hingga Minggu pagi wilayah kawasan hutan Merbabu yang telah terbakar mencapai sekitar 489 hektare,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia pada Minggu (29/10).
Satyawan mengungkapkan bahwa pemadaman api terkendala sejumlah hal, salah satunya sulitnya medan hutan yang penuh dengan rumput belukar, sehingga membutuhkan usaha lebih ekstra untuk mengalirkan air.
“Ada beberapa medan hutan yang sulit dicapai manusia dan kendaraan darat. Selain itu, di atas juga banyak semak, rumput kering sehingga membuat asap semakin tebal. Rumput-rumput itu bahan yang mudah terbakar, selain itu cuaca dan angin yang tidak menentu juga mempengaruhi tingkat kesulitan pemadaman,” jelasnya ujarnya.
Baca juga: Terdampak Kebakaran Gunung Merbabu, Puluhan Warga Dievakuasi dan Dirawat
Saat ini pihak KLHK dan petugas gabungan serta relawan masyarakat terus berupaya memadamkan api melalui jalur darat dengan membuat sekat bakar agar kebakaran tidak semakin meluas. Tak hanya itu, saat ini pemadaman juga telah diupayakan melalui udara menggunakan water bombing bersama BNPB
“Sudah dilakukan secara maksimal penyekatan bakar di beberapa titik lokasi api, sekarang kita upayakan lewat pemadaman dengan water bombing, kami sudah koordinasi dengan pihak terkait tapi ini masih dalam proses,” ucapnya.
Hingga saat ini kebakaran yang melanda hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah terjadi di sejumlah titik kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu mulai dari wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini merambat ke Boyolali.
Kendati demikian, Satyawayn menyatakan hingga saat ini belum ada evakuasi warga di wilayah Boyolali akibat Karhutla di Gunung Merbabu. Sementara untuk wilayah lainnya yang telah terdampak, sekitar 391 orang warga sudah dievakuasi.
Baca juga: Puluhan Petugas Gabungan Padamkan Kebakaran Hutan Papandayan di Garut
Sementara ini, belum diketahui penyebab kebakaran namun diduga karena efek kemarau berkepanjangan. “Hal itu bisa terjadi karena ada gesekan antara satu barang dengan barang lainnya antar batang pohon, sehingga timbul percikan api, dan dikarenakan di sana terjadi yang sangat kekeringan itu terjadi kebakaran,” jelasnya.
Pendakian Gunung Merbabu Ditutup
Sementara itu, kebakaran hutan yang terjadi membuat jalur pendakian Gunung Merbabu harus ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan jalur pendakian ini dikonfirmasi oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu melalui akun resmi instagramnya @btn_gn_merbabu.
“Sehubungan dengan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu, seluruh jalur pendakian ditutup mulai 28 Oktober 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan,” kata Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono pada Sabtu (28/10).
Terpisah, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab memprakirakan hujan mulai turun di seluruh wilayah Jawa Tengah pada dasarian ketiga Oktober. Terutama di pegunungan tengah Jateng dan sebagian wilayah selatan meskipun masih termasuk kriteria rendah (0-50 milimeter).
“Saat ini beberapa provinsi rawan karhutla di beberapa provinsi Pulau Jawa, lalu Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan sedang dalam periode peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Sedangkan provinsi Riau dan Kalbar sudah mulai memasuki musim hujan,” jelasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Pendakian Gunung Merbabu Ditutup
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Karhutla 2024 Meningkat 55% Dibanding Tahun Lalu
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Catat! Tiga Gear Wajib Buat Para Jelita dalam Periode Jadi Pecinta Alam
Terdampak Kebakaran Gunung Merbabu, Puluhan Warga Dievakuasi dan Dirawat
Petani Selo Bentangkan Merah Putih di Tegalan Lereng Merbabu
Kagumi Pesona Pariwisata Selo, Ganjar Titip Kebersihan dan Pelayanan Terbaik
Pakar UGM: Awan Lenticularis Bahayakan Penerbangan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap