visitaaponce.com

Petugas Kesehatan di Distrik Amuma tidak Temukan Warga Sakit karena Kelaparan

Petugas Kesehatan di Distrik Amuma tidak Temukan Warga Sakit karena Kelaparan
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli bersama rombongan mengunjungi distrik Amuma, sekaligus mengecek stok pangan masyarakat(MI/Marcel Kelen )

BUPATI Yahukimo, Didimus Yahuli bersama rombongan mengunjungi distrik Amuma yang dikabarkan telah terjadi bencana kelaparan. Ia mengajak Forkopimda dan wartawan termasuk Media Indonesia untuk mengecek langsung kondisi di sana.

Namun setibanya di Amuma justru disambut peristiwa lima tenaga kesehatan (nakes) diserang oleh KKB. Untuk mendapatkan informasi bencana kelaparan hingga 22 orang dikabarkan meninggal dunia, wartawan hanya bisa mewawancarai petugas kesehatan yang sejak 30 Oktober melayani kesehatan warga di Distrik Amuma.

Sedangkan untuk mengorek keterangan warga tidak bisa karena alasan keamanan.  Warga takut bila berbicara dengan orang asing akan diawasi oleh KKB.

Ketua tim tenaga  kesehatan. Angganita Mandowen dengan tegas membantah adanya bencana kelaparan di distrik Amuma.

"Tidak ada. Mereka (masyarakat) tidak ada kelaparan di sana.  Mereka hanya kekurangan bahan pangan. Sekarang mereka sibuk memanen kelapa hutan. Jadi lambat  tanam ubi. Dan kalau sakit warga hanya menderita ISPA karena mereka sibuk dengan kelapa hutan, cuaca juga dingin," papar Angganita, Rabu (1/11)

Bupati  Didimus menyempatkan bertemu warga dan mengecek perkebunan ubi dan bahan pangan lainnya. Masyarakat menyambut dengan suka cita.

"Saya sudah datang ke Amuma melihat sendiri kondisi di sini. Ternyata tidak ada sama sekali kelaparan dan masyarakat semua baik-baik saja. Beras bantuan masih ada, bahan pangan lokal juga relatif cukup. Jadi tidak ada kelaparan di sini," tegas Didimus Yahuli saat berada di lapangan terbang Amuma.

baca juga: Lima Petugas Kesehatan di Yahukimo Dianiaya KKB

Bupati Didimus dalam kesempatan itu juga meminta semua pihak agar tidak lagi menyebarkan berita bohong tentang kelaparan di Amuma.

"Orang yang pertama menyebarkan berita bohong hingga menjadi pemberitaan dan viral, dia harus juga bertanggungjawab. Sekarang yang terjad tenaga Nakes yang datang ikut menjadi korban penganiayaan KKB. Kami kutuk apa yang dilakukan KKB pada nakes ini," pungkasnya.

Setelah selesai kunjungan di Distrik Amuma, bupati bersama rombongan pulang dan telah sampai di Dekai.  Namun masih ada dua nakes lokal yang tidak bisa berangkat bersama nakes lainnya, karena kursi terbatas.  

Setelah mengetahui masih ada dua nakes lokal yang terpaksa ditinggalkan dan masih berada di Amuma karena jumlah kursi pesawat yang terbatas,

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli langsung meminta pilot pesawat Pilatus Potter untuk mengantarnya dan kembali ke Amuma untuk menjemput mereka. Setelah melalui proses dialog yang serius antara keduanya, sang pilot yang asing itu menyanggupinya.

Tim bersama Bupati Didimus Yahuli akhirnya kembali terbang ke Amuma dengan kesepakatan melihat kondisi dari udara dengan beberapa kali memutar dan mendarat jika situasi memungkinkan. Sampai tujuan, tim dan pilot memutuskan mendarat dan mengevakuasi nakes yang tersisa di sana. (N-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat