visitaaponce.com

Kelompok Perumahan Sumbang Inflasi Terbesar di Sumsel

Kelompok Perumahan Sumbang Inflasi Terbesar di Sumsel
Sektor rumah tangga sumbang inflasi paling besar(Ist)

BADAN Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan mencatat pada Oktober 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 2,90% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,69. Inflasi yoy di Kota Palembang sebesar 2,94% dengan IHK sebesar 115,72 dan di Kota Lubuk Linggau sebesar 2,53% dengan IHK sebesar 115,30.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga," kata Statistisi Ahli Madya Statistik Distribusi BPS Sumsel, Intan Yudistri Pebrina, Rabu (1/11).

Ia mengatakan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami perubahan harga sebesar 1,81% dengan andil terhadap inflasi Sumsel sebesar 0,31 secara month to month (mtm).

Baca juga: Inflasi di Kota Cirebon Tertinggi di Jawa Barat

"Komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar dalam andil inflasi kelompok tersebut yakni tarif air minum PDAM yang mengalami perubahan harga secara mtm sebesar 14,2% dengan andil 0,294," ujarnya.

Adapun komoditas tertinggi lainnya yang menyumbangkan inflasi secara mtm, diantaranya cabai merah dengan andil 0,065, beras dengan andil 0,051, daging ayam ras sebesar yang memiliki andil 0,028 dan bensin dengan andil 0,026.

Baca juga: Inflasi Jakarta Konsisten Berada di Bawah Nasional

Sementara itu, Intan menyebutkan berdasarkan gabungan dua kota IHK (Palembang dan Lubuklinggau), Sumsel secara mtm pada bulan Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,50% atau lebih tinggi dibanding September 2023 yang sebesar 0,37%

Kondisi itu juga diikuti dengan tingkat inflasi secara year on year (YoY) yang tercatat sebesar 2,90% atau lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat 2,56%.

"Secara yoy andil terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,95 dan perubahan harga sebesar 6,45%," sambungnya.

Dominasi kelompok makanan, minuman dan tembakau itu, imbuh Intan, terbesar disumbangkan oleh komoditas beras yang mengalami perubahan harga 20,2% dan memberikan andil terhadap inflasi yoy Sumsel sebesar 0,79%.

Kendati demikian, secara yoy terdapat kelompok yang mengalami deflasi sehingga menekan laju inflasi. Kelompok tersebut yakni transportasi yang mengalami deflasi sebesar -0,49% dengan andil -0,06.

Intan menerangkan terdapat beberapa catatan peristiwa pada bulan Oktober 2023 yang berpengaruh terhadap terjadinya inflasi di Sumsel. Beberapa diantaranya yaitu perubahan tarif PDAM yang berdasarkan pada Keputusan Walikota Palembang Nomor 303/KPTS/V/2023.

"Tarif air minum PDAM Tirta Musi Palembang untuk kelompok pelanggan I, II, III, dan IV mengalami perubahan dan mulai diterapkan untuk tagihan rekening yang terbit pada Bulan Oktober 2023," jelasnya.

Kemudian untuk peristiwa lainnya yaitu kenaikan harga cabai akibat penurunan produksi, penyesuaian harga BBM serta melonjaknya harga emas dunia yang salah satunya disebabkan oleh konflik Hamas Palestina dan Israel yang semakin memanas. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat