visitaaponce.com

Gelar Sosialisi di Nyuatan, Warga Kubar Curhat ke Diskominfo Kaltim

Gelar Sosialisi di Nyuatan, Warga Kubar Curhat ke Diskominfo Kaltim
Sekertaris Camat Nyuatan, Yudi Suciadi.(Ist/Pemprov Kaltim)

TIGA desa di Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) sampai kini belum menerima aliran listrik dari PLN.

Kecamatan Nyuatan sendiri memiliki 10 desa, tetapi tiga desa belum dialiri listrik, yakni Desa Sentalar, Desa Intu Lingai, Desa Tembileh.
Sekertaris Camat Nyuatan, Yudi Suciadi mengatakan setelah mengikuti sosialisasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SPAN) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) oleh Diskominfo Kaltim, pihaknya akan segera menyampaikan pengaduan terkait fasilitas yang masih sangat minim di masyarakat.

"Kami sangat menyambut baik dengan adanya sosialisasi ini, kami bisa mengikuti dan menyampaikan informasi yang memang untuk kebaikan masyarakat," ujar Yudi, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Masyarakat Kutai Barat Diajak menfaatkan SP4N-LAPOR!

Dia mengaku sejauh ini ada beberapa hal teknis yang tidak bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah desa. Tetapi adanya aplikasi SP4N-LAPOR!, tentu sangat membantu masyarakat dalam menyampaikan keluh kesah mereka terkait pembangunan di lingkungannya.
"Apalagi dalam pelaporan kerahasiaan masyarakat telah dijamin oleh pemerintah," sebutnya.

Ia memaparkan, kebanyakan masyarakat yang masih membutuhkan peningkatan fasilitas itu, seperti akses jalan, jembatan, sambungan listrik, saluran jaringan, dan lainnya.

Yudi menyebut pada awalnya aduan, pihaknya telah berupaya memfasilitasi dengan menyediakan surat aduan bagi masyarakat, tetapi  masyarakat ada juga yang langsung datang ke pemerintah kecamatan.

"Ada juga masyarakat yang melaporkan secara langsung ke perangkat kampung, tetapi ya itu tadi kadang belum bisa ditindaklanjuti," tuturnya.

Baca juga: Kebagian Dana Karbon FCPF-CF, Desa Api-api Kembangkan Agrowisata

Pihaknya juga terus berupaya melakukan penyampaian laporan masyarakat di Musrembang, karena sesuai dengan usulan dari pemerintah desa masuk ke kecamatan dan dari kecamatan disampaikan ke pemerintah kabupaten.

"Seperti masalah pembangunan jembatan, memang anggarannya yang diperlukan cukup besar sedangkan masih ada beberapa kegiatan prioritas di beberapa desa lainnya," ucapnya.

Karena anggaran yang cukup besar dalam pembangunan jembatan, dengan anggaran yang masih kurang maka penggunaannya dialihkan beberapa kegiatan prioritas seperti pembangunan jalan di beberapa titik.

Yudi berharap, dengan adanya sosialisasi SP4N-LAPOR! masyarakat Kecamatan Nyuatan bisa lebih berperan aktif dalam menyampaikan kurangnya fasilitas pembangunan di desanya, sehingga pemerintah daerah maupun pusat dapat segera memperhatikan dan menindaklanjuti kondisi tersebut. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat