Desa Wisata Kwau Miliki Area Kebun Pohon Pisang Raksasa dan Habitat Cendrawasih
![Desa Wisata Kwau Miliki Area Kebun Pohon Pisang Raksasa dan Habitat Cendrawasih](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/e3db072ab8f8dab47ebd3a75e3b1e7a4.jpg)
ANUGERAH Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia.
ADWI digalakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Barekraf) untuk ketiga kalinya dengan mengangkat tema “Kebangkitan Ekonomi Dari Desa untuk Indonesia Bangkit”.
Program ADWI diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
Baca juga: Desa Jeruju Besar, Kubu Raya, Terapkan Konsep Wisata Berkelanjutan
“Kobaran semangat ini masih terus kami lanjutkan. Untuk menggaungkan Indonesia lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan pers, Senin (27/11).
"Membuka ruang untuk berkarya, memastikan 4,4 juta lapangan kerja tercipta, dan kami masih terus percaya bangkitnya ekonomi dimulai dari desa,” ucap Sandiaga.
Inilah momentum kebangkitan pariwisata, di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023. Pada tahun 2023, ADWI diikuti 4.573 desa wisata yang ada di seluruh Indonesia dan melampaui dari target yang Kemenparekraf yang mencanangkan 4.000 desa wisata.
Desa Wisata Kwau
Kali ini, pejabat Kemenparekraf mengunjungi Desa Wisata Kwau di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat
Lokasi Desa Wisata Kwau berada di wilayah Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Untuk menuju Desa Wisata Kwau wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda empat dan memiliki waktu tempuh kurang lebih dua jam.
Baca juga: Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang Andalkan Wisata Alam dan Sungai Bahorok
Kawasan Mokwam terletak pada Pegunungan Arfak Yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna sangat tinggi.Wilayah hutan kwau berada pada ketinggian antara 1.000-2000 m di atas permukaan laut.
Kawasan ini terbagi ke dalam tiga kampung, yaitu Syoubri, Kwau. dan Mokwam, Dua Kampung disebutkan Pertama, telah dikenal sebagai tempat Birdwatching bagi kalangan wisatawan pengamat burung.
Pengamatan burung di kawasan Mokwam memiliki daya tarik yang luar biasa karena kemudahan untuk melihat berbagai jenis burung Cenderawasih.
Desa Wisata Kwau memiliki lokasi alam untuk pengamatan burung langka Cendrawasih. Perlu dikathui bahwa Cenderawasih Parotia (Parotia Sefillata) dan Belah Rotan (Cincinnurus Magnificus) dikenal burung pintar (Amblyornis Inornatus) dengan sarangnya yang sangat unik, tidak terlalu sulit untuk dilihat.
Baca juga: Desa Wisata Muntei Miliki Kekayaan Budaya dan Adat Tradisi Mentawai
Pada bagian gunung yang lebih tinggi, para wisatawan dapat menemukan yang langka seperti Black Sicklebill (Epimachus Fastuosus), Arfak Astrafia (Astrapia Nigra), dan Long-tailed Paradigalla (Paradigalla Carunculata).
Selain itu, Desa Wisara Kwau juga memiliki daerah yang ditumbuhi pisang raksasa. Pisang raksasa merupakan salah satu tanaman endemik Papua, yang sejauh ini hanya bisa ditemukan di Pegunungan Arfak Papua Barat dengan ketinggian 100 sampai 200 meter dari ketinggian permukaan laut.
Salah satu lokasi keberadaan pisang ini di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari, yang berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak.
Selain itu, Desa Kwau juga memiliki seni budaya tradisional salah satunya tari Tumbu Tanah. Tari Tumbu Tanah adalah salah satu kesenian atau budaya yang merupakan identitas dari Masyarakat Papua.
Kesenian tradisional ini milik masyarakat Arfak yang ada di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Seni tari Tumbu Tanah juga disebut dengan Dansa Tumbu Tana ini biasa ditampilkan dalam rangka menyambut acara penting, seperti kemenangan atas perang, menyambut tamu, dan pesta pernikahan, serta merupakan sebuah tari pujian Suku Arfak kepada roh para leluhur. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Konsep Desa Wisata dan Wisata Pedesaan Harus Dibedakan Secara Jelas di RUU Kepariwisataan
Membangkitkan Desa Bermodal Alam dan Budaya
Inovasi dan Kolaborasi Jadi Modal Utama Mempertahankan Eksistensi Destinasi Pariwisata
Senja di Bumi Tinalah, Maksimalkan Potensi Atraksi Budaya
Pemerintah Diminta Optimalisasi Peran Desa Budaya di Lembata
Pelindo Gelar Pelatihan Manajemen Pengembangan Desa Wisata di Bali
Akuatik Indonesia Gelar 2nd SEA Open Water Swimming Dan Festival OWS di Bali
Kemenparekraf Dorong Wisata dan Edukasi Hijau di Momentum Liburan
Dua Duta Besar Diundang Beri Masukan UMKM Tembus Eropa dan Amerika
Penguasaan Media Digital Bantu Produk Lokal Berdaya Saing
Picnic Over the Hill Destinasi Parapuar kembali Digelar
Raphaella Chayla Shaka Sandang Putri Otonomi Indonesia 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap