visitaaponce.com

3 Desa di Kabupaten Pati Diterjang Banjir Bandang

3 Desa di Kabupaten Pati Diterjang Banjir Bandang
banjir bandang(Dok. Kec. Tambakromo)

JEBOLNYA tanggul sungai membuat tiga desa di Kabupaten Pati kembali dilanda banjir bandang. Akibat banjir itu, ratusan rumah warga terendam banjir dan jalan desa tidak bisa dilintasi karena tertutup lumpur dan bebatuan. 

Pemantauan Media Indonesia Selasa (28/11) ratusan warga bersama petugas gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan, Desa, dan relawan hingga kini masih melakukan pembersihan lumpur dan bebatuan menutup Desa Angkatan Lor, Desa Angkatan Kidul dan Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.

Banjir bandang terjadi pada Senin (27/11) malam, mengejutkan warga sekitar, air dan lumpur dengan cepat merendam ketiga desa itu. Banjir itu membuat warga panik karena tidak dapat mengungsi. "Banjir sangat cepat, kami hanya bisa bertahan hingga surut beberapa jam kemudian," ujar Sarwan, 45, warga Desa Angkatan Lor, Kecamatan Tambakromo, Pati.

Baca juga: BPBD Pekanbaru Beri Peringatan Waspada Cuaca Ekstrem

Senada, Rahmat, 38, warga Desa Sinomwidodo. Banjir di desanya datang lebih awal dari dua desa lainnya, kata Rahmat, merendam rumah, dan jalan desa. 

Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat mengatakan banjir terjadi di tiga desa di wilayahnya terjadi karena intensitas hujan yang tinggi sejak sore menguyur kawasan Pegunungan Kendeng, kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul sungai di dua titik sepanjang empat dan lima meter hingga air bah melyap ke desa itu.

Baca juga: Hujan Lebat di Gunung Merbabu Akibatkan Banjir Bandang di Kabupaten Semarang

"Berdasarkan data inventarisasi dampak banjir, lanjut Mirza Nur Hidayat, sebanyak 210 rumah di Desa Angkatan Lor dan 25 rumah di Desa Angkatan Kidul terdampak serta akses jalan di Desa Sinomwidodo tertutup lumpur, tanah dan bebatuan. "Petugas gabungan masih melakukan pembersihan desa dan berupaya menambal tanggul jebol itu," imbuhnya.

Kepala Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetyo mengatakan selain akibat intensitas hujan yang tinggi, penyebab banjir bandang di desa itu karena adanya tanggul jebol, meskipun hingga kini belum ada warga diungsikan namun aktivitas terganggu.

"Kita langsung turunkan petugas ke lokasi bencana untuk membantu warga terdampak, hingga pagi ini petugas masih berusaha lakukan pembersihan lumpur, bebatuan sisa banjir," ujar Martinus Budi Prasetyo.

Selain. Itu karena intensitas hujan masih tinggi dan diperkirakan akan mencapai puncak pada Januari-Februari mendatang, ungkap Martinus, diminta kepada warga baik di lereng maupun bawah pegunungan Muria dan Kendeng untuk meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat