visitaaponce.com

Lumbung Pangan Karimunjawa Disiapkan Menghadapi Musim Baratan

Lumbung Pangan Karimunjawa Disiapkan Menghadapi Musim Baratan
Masyarakat di Karimunjawa mulai menyiapkan lumbung pangan menghadapi musim barat.(MI/Safuan)

KAWASAN Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mulai siaga dengan menyiapkan lumbung pangan menggadapi musim baratan yang biasanya ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Pemantauan Media Indonesia Minggu (3/12) intensitas hujan di daerah Pantura Jawa Tengah semakin tinggi, gelombang Laut Jawa juga secara berangsur-angsur naik dibarengi angin  kencang hingga nelayan mulai waspada, bahkan bagi warga di Kawasan Kepulauan Karimunjawa, Jepara, merupakan pertanda jelang musim baratan.

Pada musim baratan biasanya berlangsung Desember-Maret tersebut membuat ribuan jiwa di Kepulauan Karimunjawa terisolasi karena tidak ada pelayaran, sehingga selain kesulitan bahan pangan juga sumber energi karena terbatasnya bahan bakar minyak (BBM). "Kami mulai siaga menghadapi baratan biasanya terjadi paceklik," ungkap Suharso, 35, warga Karimunjawa saat
ditemui di Jepara Minggu (3/12).

Baca juga: Kompolnas Pantau Dugaan Kasus Illegal Logging di Karimunjawa

Kesiagaan terhadap musim baratan ini, ungkap Ridwan, 40, warga lainnya yakni dengan menyiapkan sumber pangan terutama beras, lauk pauk, garam, gula, dan bumbu dapur yang hanya didapat dan dikirim dari pulau Jawa. "Selain menggunakan kapal pelayanan umum yang masih beroperasi, pengiriman sembako dilakukan dengan kapal motor nelayan," imbuhnya.

Petinggi (Kepala Desa) Karimunjawa Arif Setiawan mengatakan menggadapi musim baratan ini Pemerintah Kecamatan Karimunjawa bersama forum pimpinan kecamatan (Forkompincam) saat ini sedang merapatkan dalam menghadapi musim baratan yang segera berlangsung yakni dengan menyiapkan lumbung pangan.

Baca juga: 5 ABK Pengangkut Alat Berat Terbalik di Perairan Kepulauan Karimunjawa

Tidak hanya pemerintah kecamatan dan desa di Karimunjawa, lanjut Arif, persiapan dan kesiagaan juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Jepara. Pasalnya saat tiba musim baratan tersebut selain terjadi paceklik kesulitan bahan makanan dan BBM bagi warga Karimunjawa, juga banyak wisatawan yang terjebak di kepulauan itu.

"Tahun lalu saat musim baratan, ada ratusan wisatawan tidak dapat keluar Karimunjawa dan ribuan warga juga kesulitan bahan pangan, hingga dikerahkan kapal besar untuk mengevakuasi wisatawan dan mengirim bahan pangan dan BBM," ujarnya.

Dalam kesiagaan menghadapi musim baratan, ungkap Arif Setiawan, di desanya telah menganggarkan Rp10 juta untuk pengadaan bahan pangan yang nanti disimpan di lumbung desa, sehingga saat terjadi paceklik bahan makanan tersebut dibagikan kepada warga agar dapat bertahan.

Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta secara terpisah mengatakan menggadapi musim baratan, telah  menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan inventarisasi kebutuhan masyarakat Karimunjawa seperti bahan kebutuhan pokok, bahan bakar minyak untuk kendaraan, hingga kebutuhan lainnya.

Ketersediaan berbagai kebutuhan pokok di Karimunjaws selama musim baratan ini, lanjut Edy Supriyanta, sangat penting untuk menjamin kebutuhan, keamanan dan kenyamanan warga di kepulauan itu yakni tidak mengalami kesulitan terutama bahan makanan, BBM dan obat-obatan. "Kita siapkan semua sebelum musim baratan berlangsung," imbuhnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat