19 Tahun Tsunami Aceh, Puluhan Ribu Nelayan Libur Melaut untuk Bertafakur
![19 Tahun Tsunami Aceh, Puluhan Ribu Nelayan Libur Melaut untuk Bertafakur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/c40c6ad08be56377628742560fc7f973.jpg)
PULUHAN ribu nelayan Aceh libur melaut hari ini bertepatan dengan 19 tahun bencana gempa bumi tsunami Aceh yang terjadi pada Minggu 26 Desember 2004 silam.
Aktivitas para yang biasanya mencari ikan di perairan Samudera Hindia dan Selat Malaka itu, satu hari dialihkan untuk berzikir, berdoa, zikir bersama, berziarah ke makam syuhada tsunami.
Lalu melaksanakan kenduri, menggelar tausiah agama dan berbagai kegiatan atau lainnya terkait renungan musibah besar tersebut.
Baca juga : Sejarah Mati di Kampung Kami, Memoar Tentang Tsunami dan Konflik Aceh
Budayawan Aceh dari Universitas Syi'ah Kuala (USK), M Adli Abdullah kepada Media Indonesia mengatakan, libur melaut di setiap hari peringatan tsunami itu merupakan keputusan hasil musyawarah nelayan Aceh paska tsunami tahun 2005.
al itu sudah menjadi peraturan adat laut Aceh yang tidak bisa dilanggar. Siapa saja tidak mematuhi atau sengaja beraktivitas mencari ikan di perairan Aceh pada 26 Desember, tentu akan dikenai sanksi tegas yaitu akan disita hasil tangkapannya. Lalu tidak boleh melaut selama 3-7 hari kemudian.
Baca juga : Sepuluh Gempa Paling Mematikan Sepanjang Abad ke-21
Adli Abdullah, untuk mengisi hari libur melaut 26 Desember, para pencari nafkah di laut bebas itu melakukan renungan atau bertafakur kepada yang Mahakuasa. Diantaranya menghadiri zikir dan doa bersama yang digelar di berbagai masjid, tempat ibadah dan lokasi lai di sepanjang pesisir Samudera Hindia dan Selatan Malaka.
"Dengan berzikir dan berdoa insya Allah semuanya selamat sejahtera para syuhada tsunami serta seluruh keluarga. Semoga ini menjadi pelajaran berharga untuk dikenang. Melalui edukasi atau penelitian edukasi tsunami dapat melahirkan ilmuan dan menyadarkan manusia dari kekuasaan serta kebesaran ilahi," katanya.
Menurut Adli, sesuai catatan yang diperoleh, anggota keluarga nelayan adalah paling banyak terkena jatuh korban imbas tsunami. Dari sekitar 230 ribu lebih jumlah korban akibat gemba bumi dan tsunami Aceh, sekitar 80 ribu orang diantaranya adalah berprofesi nelayan atau anggota keluarga besar mereka.
"Mereka kelompok orang pertama yang merasakan musibah besar ini. Lalu sanak keluarga nelayan juga paling banyak jumlah korban meninggal. Semoga Allah melimpahkan pahala syuhada kepada hambanya." (Z-4)
Terkini Lainnya
Diawali Dua Guncangan Kecil, Gempa Hampiri Simeulue Aceh
Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang
Sebelum Terjadi di Ende dan Gorontalo, Gempa 6,9 SR Guncang Papua Nugini
5 Fakta Bencana Tsunami Aceh dalam Angka
SBY Mengenang Tsunami Aceh, Ujian Pertamanya sebagai Pemimpin
UAS Ceramah di PLTD Apung Banda Aceh, Saksi Dahsyatnya Tsunami Aceh
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Agus Fatoni Bahas Kesiapan PON 2024 dengan Kemenpora
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap