visitaaponce.com

Sepuluh Gempa Paling Mematikan Sepanjang Abad ke-21

Sepuluh Gempa Paling Mematikan Sepanjang Abad ke-21
Gempa besar yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari merupakan salah satu dari 10 gempa paling mematikan di abad ke-21.(ILYAS AKENGIN / AFP)

Gempa besar yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari merupakan salah satu dari 10 gempa paling mematikan di abad ke-21.

Berikut daftar gempa terdahsyat berdasarkan jumlah korban tewas seperti disarikan dari AFP.

Gempa Aceh 2004: Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa besar berkekuatan 9,1 Skala Richter mengguncang lepas pantai Sumatera (Aceh), dan memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di seluruh wilayah Asia Tenggara, termasuk 170.000 di Indonesia.

Gempa itu memicu gelombang besar dengan kecepatan 700 kph (sekitar 435 mph) dan mencapai ketinggian 30 meter (100 kaki).

Gempa Haiti 2010: Gempa berkekuatan 7 SR pada 12 Januari menghancurkan ibu kota Haiti, Port-au-Prince dan wilayah sekitarnya.

Gempa mengisolasi negara itu dari seluruh dunia selama 24 jam, menewaskan lebih dari 200.000 orang, menyebabkan 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, serta menghancurkan sebagian besar infrastruktur.

Pada bulan Oktober tahun yang sama, Haiti juga dilanda wabah kolera yang dibawa oleh penjaga perdamaian dari Nepal yang tiba setelah gempa. Wabah itu menyebabkan  lebih dari 10.000 orang tewas.

Gempa Sichuan 2008: Lebih dari 87.000 orang, termasuk 5.335 murid sekolah, tewas atau hilang saat gempa berkekuatan 7,9 melanda provinsi Sichuan barat daya Tiongkok, pada 12 Mei.

Gempa tersebut menyebabkan kemarahan publik setelah diketahui 7.000 sekolah rusak parah sehingga memicu tuduhan konstruksi yang buruk dan kemungkinan korupsi, terutama karena banyak bangunan lain di dekatnya tetap kokoh.

Gempa Pakistan 2005: Gempa bumi tanggal 8 Oktober menewaskan lebih dari 73.000 orang, sebagian besar di provinsi perbatasan Barat Laut Pakistan dan wilayah Kashmir. Sekitar 3,5 juta orang mengungsi.

Gempa Iran 2003: Gempa berkekuatan 6,6 SR pada tanggal 26 Desember di Iran tenggara menghancurkan kota kuno Bam, dan menewaskan sedikitnya 31.000 orang.

Hampir 80% infrastruktur di kota bersejarah itu rusak parah, termasuk sejumlah benteng yang pernah dianggap sebagai bangunan yang terbuat dari bata lumpur kering terbesar di dunia, runtuh.

Gempa Turki-Suriah 2023: Pada tanggal 6 Februari, gempa berkekuatan 7,8 SR melanda dekat kota Gaziantep, Turki, dekat perbatasan Suriah.

Gempa tersebut, yang diikuti oleh gempa berkekuatan 7,5 SR, menghancurkan seluruh lingkungan kota di tenggara Turki dan utara Suriah. Hingga Kamis (9/2) jumlah korban mencapai lebih dari 20.000 orang.

Gempa India 2001: Gempa bumi besar berkekuatan 7,7 SR pada tanggal 26 Januari menghantam negara bagian Gujarat di India barat, menewaskan lebih dari 20.000 orang.

Gempa meratakan bangunan di seluruh negara bagian, dengan banyak korban jiwa di kota Bhuj dekat perbatasan dengan Pakistan.

Gempa Jepang 2011: Pada tanggal 11 Maret, Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan 9,0 SR dan memicu tsunami yang meratakan permukiman di sepanjang pantai timur laut negara itu.

Sekitar 18.500 orang tewas atau hilang karena gelombang yang melaju seperti kecepatan pesawat jet menelan semua yang dilaluinya.

Kehancuran lainnya terjadi di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi sehingga membuat beberapa kota tidak dapat dihuni selama bertahun-tahun dan membuat puluhan ribu penduduk mengungsi, lantaran khawatir terdampak radiasi.

Gempa Nepal 2015: Gempa berkekuatan 7,8 SR pada tanggal 25 April terjadi di Nepal tengah, memicu longsoran salju dan tanah longsor di kawasan Himalaya, serta menghancurkan sekolah dan rumah sakit.

Gempa tersebut menewaskan hampir 9.000 orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

Gempa Jogya 2006: Pada tanggal 26 Mei, gempa berkekuatan 6,3 SR mengguncang pantai selatan pulau Jawa di Indonesia, dekat kota Yogyakarta, menewaskan sekitar 6.000 orang.

Lebih dari 420.000 orang kehilangan tempat tinggal dan sekitar 157.000 rumah hancur. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat