visitaaponce.com

Cucu Sultan Hamengkubuwono X Tunjukkan Sejarah Keraton ke Alam Ganjar

Cucu Sultan Hamengkubuwono X Tunjukkan Sejarah Keraton ke Alam Ganjar
Alam mengaku kagum bisa datang kembali ke Keraton Yogyakarta(Dok)

CUCU Sultan Hamengkubuwono X mendampingi kunjungan Muhammad Zinedine Alam Ganjar di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Di atas lahan 14.000 meter persegi tersebut keduanya mempelajari arsip peninggalan arsip dari kesultanan tersebut.

"Hari ini senang karena ditemani muterin seisi Kraton Yogyakarta dan ditunjukin beberapa arsip, konservasi, bahkan dikasih lihat laboratorium yang menyimpan barang-barang Kraton yang perlu dijaga," ucap Alam.

Bagian dalam keraton terdapat banyak bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal sultan, keluarganya serta abdi dalem keraton. Sementara di bagian utara terdapat Alun-alun Utara dan di selatan terdapat Alun-alun Selatan yang berjarak sekitar 10 menit dari kawasan Malioboro.

Baca juga : Sahabat Ganjar dan Gus Ali Gondrong Gelar Shalawat Kebangsaan di Pekalongan

Dalam kesempatan tersebut Alam mengaku mendapatkan banyak cerita bagaimana sejarah dan budaya Keraton Yogyakarta tersebut terbentuk. Melalui kunjungan tersebut, dirinya berharap agar lebih banyak anak muda yang mau datang belajar dan mengadopsi nilai etika yang terkandung dalam Keraton Yogyakarta.

Alam mengaku kagum bisa datang kembali ke Keraton Yogyakarta. Menurutnya, banyak hal baru yang patut diapresiasi. Di sisi lain, di usianya yang sudah ratusan tahun ini, keraton mampu mempertahankan dan menjaga eksistensi budayanya.

"Tempat bersejarah dan luar biasa saya pernah ke keraton tapi udah lama dan setiap balik kesini selalu banyak sekali kegiatan ataupun pameran kebudayaan yang dipertunjukkan. Banyaknya inovasi dari segi konsep menurut saya itu menunjukkan suatu cara keraton bisa menjaga demand wisatawan untuk mau datang terus ke keraton sebagai objek wisata bersejarah dan berbudaya," ungkap Alam.

Baca juga : Diiringi Panggung Musik, Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Digelar di Purwokerto

Di tengah pergerakan kehidupan sosial yang dinamis, Alam melihat bahwa keraton merupakan salah satu destinasi wisata berbasis budaya yang tak lekang oleh waktu. Di sisi lain keraton juga kerap menyelenggarakan acara adat dan kebudayaan yang senantiasa ditunggu oleh banyak masyarakat dalam maupun luar negeri.

"Apabila kita menganggap budaya kita itu kuno ga salah, tapi disitu lah hal menariknya. Kita datang dan melihat barang awam dan menjadi salah satu spot yang instagramable, hingga pembelajaran yang didapatkan. Ini sebagai salah satu cara kita untuk melestarikan eksistensi budaya agar semakin berkembang," pungkas Alam.

Sementara, Drasthya Wironegoro mengaku senang atas kedatangan Alam di keraton tersebut. Dirinya menerima dengan senang hati Alam Ganjar yang merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Tentu, menurut Wironegoro keraton bukan tempat yang asing bagi Alam.

Baca juga : Melalui Konser Musik, Ribuan Warga Lamongan Hadiri Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud

"Yang pasti seneng ya karena mau berwisata, anak UGM juga, siapa tau bisa ngajak temen lain yang belum pernah ke keraton untuk berwisata, selalu diterima pastinya," ujar Wironegoro.

Keraton Yogyakarta berdiri pada 1755 sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti. keraton Yogyakarta sebagai cikal bakal keberadaan pemukiman di wilayah Yogyakarta meninggalkan jejak sejarah yang masih sering jumpai sampai saat ini. 

Kawasan ini merupakan living monument, yang masih hidup dan dibuktikan dengan ditetapkannya Kawasan keraton sebagai salah satu kawasan cagar budaya di Yogyakarta berdasar SK Gubernur No. 186/2011 meliputi wilayah dalam benteng Baluwarti (Njeron Benteng) dan sebagian wilayah di Mantrijeron, Mergangsan, Gondomanan sampai Ngampilan. 

Baca juga : Gus Ali Gondrong dan Ribuan Warga Solo Gelar Doa untuk Ganjar-Mahfud

Kemudian pada tahun 2017 terbit Peraturan Gubernur nomor 75/2017 yang menggabungkan kawasan cagar budaya Malioboro dan dalam benteng keraton (Baluwarti) menjadi satu kawasan yaitu Kawasan Cagar Budaya Keraton, yang membujur dari Tugu sampai Panggung Krapyak. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat