Cucu Sultan Hamengkubuwono X Tunjukkan Sejarah Keraton ke Alam Ganjar
![Cucu Sultan Hamengkubuwono X Tunjukkan Sejarah Keraton ke Alam Ganjar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/8db44a32877db2e1d9268b5902cb0209.jpeg)
CUCU Sultan Hamengkubuwono X mendampingi kunjungan Muhammad Zinedine Alam Ganjar di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Di atas lahan 14.000 meter persegi tersebut keduanya mempelajari arsip peninggalan arsip dari kesultanan tersebut.
"Hari ini senang karena ditemani muterin seisi Kraton Yogyakarta dan ditunjukin beberapa arsip, konservasi, bahkan dikasih lihat laboratorium yang menyimpan barang-barang Kraton yang perlu dijaga," ucap Alam.
Bagian dalam keraton terdapat banyak bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal sultan, keluarganya serta abdi dalem keraton. Sementara di bagian utara terdapat Alun-alun Utara dan di selatan terdapat Alun-alun Selatan yang berjarak sekitar 10 menit dari kawasan Malioboro.
Baca juga : Sahabat Ganjar dan Gus Ali Gondrong Gelar Shalawat Kebangsaan di Pekalongan
Dalam kesempatan tersebut Alam mengaku mendapatkan banyak cerita bagaimana sejarah dan budaya Keraton Yogyakarta tersebut terbentuk. Melalui kunjungan tersebut, dirinya berharap agar lebih banyak anak muda yang mau datang belajar dan mengadopsi nilai etika yang terkandung dalam Keraton Yogyakarta.
Alam mengaku kagum bisa datang kembali ke Keraton Yogyakarta. Menurutnya, banyak hal baru yang patut diapresiasi. Di sisi lain, di usianya yang sudah ratusan tahun ini, keraton mampu mempertahankan dan menjaga eksistensi budayanya.
"Tempat bersejarah dan luar biasa saya pernah ke keraton tapi udah lama dan setiap balik kesini selalu banyak sekali kegiatan ataupun pameran kebudayaan yang dipertunjukkan. Banyaknya inovasi dari segi konsep menurut saya itu menunjukkan suatu cara keraton bisa menjaga demand wisatawan untuk mau datang terus ke keraton sebagai objek wisata bersejarah dan berbudaya," ungkap Alam.
Baca juga : Diiringi Panggung Musik, Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Digelar di Purwokerto
Di tengah pergerakan kehidupan sosial yang dinamis, Alam melihat bahwa keraton merupakan salah satu destinasi wisata berbasis budaya yang tak lekang oleh waktu. Di sisi lain keraton juga kerap menyelenggarakan acara adat dan kebudayaan yang senantiasa ditunggu oleh banyak masyarakat dalam maupun luar negeri.
"Apabila kita menganggap budaya kita itu kuno ga salah, tapi disitu lah hal menariknya. Kita datang dan melihat barang awam dan menjadi salah satu spot yang instagramable, hingga pembelajaran yang didapatkan. Ini sebagai salah satu cara kita untuk melestarikan eksistensi budaya agar semakin berkembang," pungkas Alam.
Sementara, Drasthya Wironegoro mengaku senang atas kedatangan Alam di keraton tersebut. Dirinya menerima dengan senang hati Alam Ganjar yang merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Tentu, menurut Wironegoro keraton bukan tempat yang asing bagi Alam.
Baca juga : Melalui Konser Musik, Ribuan Warga Lamongan Hadiri Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud
"Yang pasti seneng ya karena mau berwisata, anak UGM juga, siapa tau bisa ngajak temen lain yang belum pernah ke keraton untuk berwisata, selalu diterima pastinya," ujar Wironegoro.
Keraton Yogyakarta berdiri pada 1755 sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti. keraton Yogyakarta sebagai cikal bakal keberadaan pemukiman di wilayah Yogyakarta meninggalkan jejak sejarah yang masih sering jumpai sampai saat ini.
Kawasan ini merupakan living monument, yang masih hidup dan dibuktikan dengan ditetapkannya Kawasan keraton sebagai salah satu kawasan cagar budaya di Yogyakarta berdasar SK Gubernur No. 186/2011 meliputi wilayah dalam benteng Baluwarti (Njeron Benteng) dan sebagian wilayah di Mantrijeron, Mergangsan, Gondomanan sampai Ngampilan.
Baca juga : Gus Ali Gondrong dan Ribuan Warga Solo Gelar Doa untuk Ganjar-Mahfud
Kemudian pada tahun 2017 terbit Peraturan Gubernur nomor 75/2017 yang menggabungkan kawasan cagar budaya Malioboro dan dalam benteng keraton (Baluwarti) menjadi satu kawasan yaitu Kawasan Cagar Budaya Keraton, yang membujur dari Tugu sampai Panggung Krapyak. (Z-8)
Terkini Lainnya
Yogyakarta Gelar Pesta Kembang Api saat Libur Natal dan Tahun Baru
Inggris Harus Kembalikan 40 Manuskrip milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
Gendhing Jawa Sambut Kaisar Jepang di Balai Teknik Sabo Sleman
Keraton Yogyakarta Kembali Gelar Kirab Gunungan
Alun-Alun Selatan Keraton Yogyakarta Bisa Digunakan untuk Salat Id pada 21 April
Gus Ali Gondrong Pimpin Sholawat Kebangsaan untuk Ganjar Pranowo 2024
Sahabat Ganjar Beri Trauma Healing Bagi Korban Kebakaran di Tambora
Relawan Sahabat Ganjar Gelar Doa dan Shalawat di Kuningan, Jabar
Sahabat Ganjar, Ulama, dan Santri Gelar Senandung Doa di Purwakarta
Sahabat Ganjar Hadiri Shalawat Akbar dan Doa Akhir Tahun 2022 di Sumut
Ecoprint Jadi Sarana untuk Dukung Ganjar Menuju Pilpres 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap