visitaaponce.com

Gempa Kalsel dan Kalteng Dua Hari Bukti IKN tidak Aman

Gempa Kalsel dan Kalteng Dua Hari Bukti IKN tidak Aman
Ilustrasi.(Dok MI)

GEMPA mengguncang wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Selasa (13/2) dan Rabu (14/2), berkekuatan magnitudo 4,8 M dan 4,1 M. Ini mengindikasikan bahwa Pulau Kalimantan dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak sepenuhnya aman dari ancaman bencana gempa tektonik.

Hal ini dikemukakan Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Sidharta Adiyatma, Kamis (15/2). "Gempa di wilayah Kalimantan sudah beberapa kali terjadi. Meski berkekuatan magnitudo rendah tetapi ini menunjukkan Kalimantan tidak aman dari gempa dan harus diwaspadai," tuturnya.

Menurutnya, seluruh permukaan Bumi, termasuk Pulau Kalimantan, pada dasarnya tidak aman dari bencana geologi, karena dipengaruhi beberapa faktor alam dan manusia. Secara geologi gempa diakibatkan aktivitas tektonik dan vulkanik yang dapat dirasakan hingga saat ini berupa aktivitas kegempaan dan gunung
meletus.

Baca juga : Gempa Kalsel, Siswa di Banjarmasin Sempat Belajar di Luar Gedung

Sedangkan di Pulau Kalimantan, aktivitas pertambangan (batu bara dan bahan galian C) secara besar-besaran ikut memengaruhi. Wilayah yang dahulunya pegunungan, perbukitan, dan dataran berubah menjadi cekungan (lobang bekas tambang cukup besar). Ini akan berpengaruh pada keseimbangan gravitasi kerak bumi untuk stabil (isostasy). Dalam waktu cepat atau lambat jika keseimbangan kerak bumi terganggu, ini akan bergerak untuk menyeimbangkan diri menimbulkan gempa tektonik.

Karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk memperbaiki dan mengatur eksploitasi sumber daya alam supaya berkelanjutan dengan meminimalisasi dampak kerusakan alam dan bencana geologi serta bencana hidrometeorologi. "Pemerintah perlu merancang, menyosialisasikan, dan memfasilitasi pembangunan perumahan dengan desain rumah panggung tahan gempa. Juga memfokuskan pada pemanfaatan dan peningkatan nilai manfaat SDA berkelanjutan seperti perkebunan, peternakan dan pertanian agroindustri, agrowisata, dan lainnya," kata Sidharta.

Kepala BPBD Kalsel R Suria Fadliansyah mengatakan pihaknya masih terus mendata dampak dan kerugian akibat gempa di Kalsel. Data BMKG mencatat gempa di Kalsel yang berpusat di Borneo dengan kedalaman 10 kilometer tersebut, terjadi tiga kali yaitu pada Selasa (13/2) pukul 09.22 Wita berkekuatan 4,8 magnitudo. Guncangan gempa dirasakan masyarakat di sejumlah daerah Kalsel yaitu Kabupaten Barito Kuala, Banjar, Tapin dan Kota Banjarmasin serta sebagian Kalteng seperti Sampit, Palangkaraya dan Pulang Pisau.

Baca juga : Gempa Kalsel Berkekuatan 4,8 Magnitudo Berpusat di Borneo

Gempa susulan terjadi pukul 13.09 berkekuatan 3,3 magnitudo. Guncangan gempa terjadi di wilayah Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar. Kemudian gempa susulan pada Rabu (14/2) pukul 02.32 berkekuatan 4,1 magnitudo dengan guncangan gempa dirasakan di wilayah Kecamatan Hatungun dan Pengaron, Kabupaten Banjar. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat