visitaaponce.com

Sempat Hilang, Kapal Wisata Turis Belanda di Labuan Bajo Akhirnya Ditemukan

Sempat Hilang, Kapal Wisata Turis Belanda di Labuan Bajo Akhirnya Ditemukan
Kapal Wisata Marcopolo ditemukan selamat, Kamis (22/2) setelah diterjang gelombang tinggi dalam pelayaran dari Labuan Bajo menuju Bima.(SAR Labuan Bajo)

KAPAL Wisata Marcopolo yang mengangkut 14 wisatawan asal Belanda dan satu wisatawan lokal, sempat hilang kontak di perairan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tim SAR dalam kondisi selamat.

Kapal tersebut hilang kontak saat berlayar dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menuju Pelabuhan Sape di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan mengatakan pihaknya menerima laporan KM Marcopolo lost contact pada Rabu (21/2) pukul 22.45 Wita.

Baca juga : DPSP Labuan Bajo Diaudit, Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

"Kami langsung menyiagakan Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat beserta unsur potensi SAR dan melakukan komunikasi kepada pihak agen kapal dan KSOP Labuan Bajo," kata Supriyanto Ridwan, Kamis (22/2).

Selanjutnya pada Kamis pukul 06.51 Wita, tim SAR kembali memperoleh informasi yang menyebutkan kapal berlindung diterjang cuaca buruk dan gelombang tinggi. Kapal tersebut berlindung di Pulau Gili Lawa, Manggarai Barat.

Menurut Supriyanto, tim SAR bertolak menuju Pulau Gili Lawa  menggunakan RIB Pos SAR untuk mengawal pelayaran kapal kembali ke Labuan Bajo dan tiba pada pukul 12.00 Wita.

Baca juga : Piknik di Atas Bukit, Wisata Baru di Labuan Bajo

Sesuai laporan Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, wilayah NTT dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir pada 22-24 Februari, yang dipicu munculnya tekanan rendah (Ex-TC Lincoln) di Australia bagian Utara bergerak ke arah barat. Dampaknya, beberapa wilayah di NTT masih mengalami peningkatan pertumbuhan awan dan curah hujan.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek mengatakan Gelombang Equatorial Rosby diprakirakan akan aktif di sekitar wilayah NTT pada 24 Februari 2024.

"Peningkatan curah hujan dengan Intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat diprakirakan akan terjadi mulai 24 Februari 2024. Diharapkan untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dan tetap mengupdate informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG," ujarnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat