visitaaponce.com

BI DIY Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah

BI DIY Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Ilustrasi. Perajin nasabah Bank Wakaf Mikro pasantren Babul Maghfirah memamerkan hasil produk UMKM di Aceh Besar, Aceh, Jumat (8/4/2022).(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

KEPALA Perwakilan Bank Indonesia DI Yogyakarta, Ibrahim menyampaikan, ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Banyak negara telah mulai memfokuskan pada pengembangan ekonomi syariah dan pusat produk halal.

Oleh karena itu, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi penting di Indonesia sehingga dapat menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. BI DIY pun mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah.

"Bank Indonesia memiliki berbagat program dan kegiatan meliputi implementasi model bisnis usaha pesantren dan usaha syariah, implementasi program keuangan/pembiayaan sosial syariah, serta pengembangan ekosistem halal value chain," terang dia dalam rapat koordinasi perdana Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (KDEKS DIY) pada (28/2) di Bank Indonesia DIY.

Baca juga : Pemerintah Serap Rp6 Triliun dari Lelang 6 Seri SBSN

Rapat perdana tersebut menindaklanjuti penetapan Keputusan Gubernur DIY Nomor 27/KEP/2024 tentang Pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (KDEKS DIY) pada 19 Januari 2024. Rapat koordinas! tersebut mengusung tema Sinergi program ekonomi dan keuangan syariah nasional dan daerah.

Mengutip pernyataan Gubernur Bank Indonesia dalam peluncuran KEKSI 2023 dan SheFO 2024 pada 26 Februari 2024 lalu, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, menyampaikan ekonomi syariah diperkirakan tumbuh 4,7-5,5 persen dengan dukungan dar) pembiayaan perbankan syariah yang diperkirakan tumbuh 10-12 persen. Optimisme tersebut juga didorong oleh sektor pembiayaan di perbankan syariah yang diperkirakan bisa tumbuh double digit tahun ini.

Berbagai instansi dan elemen di DIY selama ini telah bergerak untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Terbentuknya KDEKS yang telah ditetapkan melalui KepGub tanggal 19 Januan 2024, diharapkan 
dapat mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Baca juga : BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 akan Sekitar 5,1%

Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Wakil Presiden, Ahmad Lutfie menyampaikan, berdasarkan State of the Global islamic Economy Report (SGIER) 2023, Indonesia telah menempati peringkat tiga besar dunia dalam perkembangan ekonomi halal.

"Ke depan, upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat dan terus mendorong pengembangan industri produk halal, termasuk pariwisata muslim-friendly," papar dia.

Kegiatan Rapat Koordinasi diakhiri dengan pemaparan materi oleh Deputi Direktur Hukum Pengembangan Ekonomi Syariah KNEKS, Dece Kurniadi, terkait pembentukan KDEKS sebagai katalisator pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah yang dilanjutkan sesi diskusi.

Program yang telah disusun olen KDEKS ke depan diharapkan sejalan dengan target program secara nasional yang berfokus pada literasi eksyar dan industri produk halal. "Dengan terbentuknya KDEKS DIY, diharapkan daerah-daerah lain mengakseleras! pembentukan KDEKS di wilayah masing-masing," tutup dia. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat