visitaaponce.com

Gara-Gara DBD, Ruang Rawat Rumah Sakit dan Puskesmas Jepara Penuh

Gara-Gara DBD, Ruang Rawat Rumah Sakit dan Puskesmas Jepara Penuh
Gara-gara DBD, pasien harus antre untuk rawat inap di rumah sakit maupun puskesmas di Jepara.(MI/Akhmad Safuan)

KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jepara kembali meningkat hingga mencapai 824 pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas, sebanyak 15 pasien di antaranya meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (29/2) meskipun Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah telah menetapkan darurat demam berdarah dengue, namun serangan nyamuk aedes aegypti masih belum terkendali hingga jumlah pasien terpapar DBD terus meningkat dan ratusan orang kini dirawat di rumah sakit dan puskesmas.

Ruang rawat sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jepara sebelumnya masih menyisakan beberapa ruangan, kini semua penuh  karena banyak pasien DBD harus menjalani perawatan, bahkan seluruh ruang rawat di puskesmas di daerah itu juga penuh dengan pasien hingga mengakibatkan tenaga medis dan kesehatan terlihat kewalahan menangani.

Baca juga : Pemkab Jepara Tetapkan Darurat DBD

"Jumlah penderita DBD semakin bertambah, jika sebelumnya selama dua bulan jumlahnya baru sekitar 500 pasien kini meningkat menjadi 824 pasien, yakni 689 pasien suspek dan 120 pasien positif DBD," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara Eko Cahyo Supeno Kamis (29/2).

Selain bertambahnya jumlah penderita DBD, demikian Eko Cahyo Supeno, jumlah pasien meninggal dunia juga meningkat dari sehari sebelumnya 12 orang menjadi 15 orang, bahkan karena banyaknya pasien DBD ini seluruh rumah sakit dan puskesmas penuh.

"Pasien harus antre untuk rawat inap di rumah sakit maupun puskesmas," tambahnya.

Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Melonjak, 9 Orang Dilaporkan Meninggal

Meskipun sejak Rabu (28/2) Pemerintah Kabupaten Jepara telah menetapkan tanggap darurat DBD, lanjut Eko Cahyo Supeno, namun kasus DBD di daerah ini terus meningkat, sehingga berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah penyebaran dan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dan penanganan pasien.

"Kita telah meminta rumah sakit menambah ruang perawatan karena banyaknya pasien belum tertangani, bahkan RSUD Kartini Jepara juga telah menambah ruang rawat," ujar Eko Cahyo Supeno.

Selain itu, ungkap Eko Cahyo Supeno, pemerintah daerah terus mengajak warga untuk waspada dan melakukan pembasmian jentik nyamuk di rumah dan lingkungan masing-masing, selain itu di ku awasan tertentu dilakukan pengasapan foging.

"Kita gandeng pemerintah kecamatan dan desa serta instansi terkait untuk bersama melakukan pembasmian," tambahnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat