visitaaponce.com

Stok Beras di Pedagang Merosot Akibat Distributor Terapkan BayarTunai

Stok Beras di Pedagang Merosot Akibat Distributor Terapkan BayarTunai
Stok beras merosot di tingkat ritel karena pedagang di Kota Malang keberatan harus menebus beras secara tunai kepada distributor.(MI/Bagus Suryo)

PEDAGANG di Kota Malang, Jawa Timur, merasa keberatan menebus beras yang harus dibayar tunai pada distributor. Hal itu membuat stok beras merosot di tingkat ritel.

Distributor mulai mengendalikan pasokan beras ke pasar, karena bulog gencar menggerojok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga.

"Stok beras kemasan sekitar 16 merek terus berkurang, sekarang hanya 3 ton dari sebelumnya bisa 5 ton," tegas padagang beras di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Jawa Timur, Supriyono, Rabu (6/3).

Baca juga : Pemkot Malang Gelar OP Beras Sampai Ramadan

Ia menjelaskan semula distributor di Malang membolehkan pengulak beras membayar di belakang usai pengiriman. Rentang pembayaran bisa mundur sepekan. Namun, sejak dua minggu terakhir ada aturan baru harus dibayar tunai.

"Ini yang memberatkan kami karena tidak memiliki modal," katanya.

Karena itu, stok beras di lapak miliknya menurun sekitar 2 ton. Kendati demikian, ia masih menjual beras kemasan berbagai merek selain beras SPHP bulog.

Baca juga : Bulog Malang Kirim 500 Ton Beras ke NTT Bantu Korban Bencana

"Stok beras hanya 3 ton," ujarnya sembari melayani pembeli.

Dari sejumlah konsumen, kebanyakan mereka mencari beras bulog. Tetapi, beras SPHP itu tidak saban hari tersedia. Konsumen demen beras bulog lantaran harganya lebih murah ketimbang beras kemasan lainnya.

Saat ini, harga beras medium mulai menurun Rp1.000 sampai Rp2.000 per kg kendati harga masih melampaui ketentuan harga eceran tertinggi Rp10.900 per kg.

Baca juga : Guru di Kota Malang Minta Divaksinasi Covid-19 Bersama Siswa

"Beras kemasan 5 kg lahap Rp76.000, mentari Rp77.000, lombok Rp83.000 dan sedap wangi Rp80.000," tuturnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan pemantauan pasar dan meninjau harga bahan pokok menjelang Ramadan.

Pemantauan melibatkan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di Pasar Tawangmangu, Pasar Blimbing, Superindo Sulfat, dan distributor Rejekiku Kidul di area wetan pasar.(Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat