Stok Beras di Pedagang Merosot Akibat Distributor Terapkan BayarTunai
![Stok Beras di Pedagang Merosot Akibat Distributor Terapkan BayarTunai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/b8723a17116045a281ef094ddfffe7ae.jpg)
PEDAGANG di Kota Malang, Jawa Timur, merasa keberatan menebus beras yang harus dibayar tunai pada distributor. Hal itu membuat stok beras merosot di tingkat ritel.
Distributor mulai mengendalikan pasokan beras ke pasar, karena bulog gencar menggerojok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga.
"Stok beras kemasan sekitar 16 merek terus berkurang, sekarang hanya 3 ton dari sebelumnya bisa 5 ton," tegas padagang beras di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Jawa Timur, Supriyono, Rabu (6/3).
Baca juga : Pemkot Malang Gelar OP Beras Sampai Ramadan
Ia menjelaskan semula distributor di Malang membolehkan pengulak beras membayar di belakang usai pengiriman. Rentang pembayaran bisa mundur sepekan. Namun, sejak dua minggu terakhir ada aturan baru harus dibayar tunai.
"Ini yang memberatkan kami karena tidak memiliki modal," katanya.
Karena itu, stok beras di lapak miliknya menurun sekitar 2 ton. Kendati demikian, ia masih menjual beras kemasan berbagai merek selain beras SPHP bulog.
Baca juga : Bulog Malang Kirim 500 Ton Beras ke NTT Bantu Korban Bencana
"Stok beras hanya 3 ton," ujarnya sembari melayani pembeli.
Dari sejumlah konsumen, kebanyakan mereka mencari beras bulog. Tetapi, beras SPHP itu tidak saban hari tersedia. Konsumen demen beras bulog lantaran harganya lebih murah ketimbang beras kemasan lainnya.
Saat ini, harga beras medium mulai menurun Rp1.000 sampai Rp2.000 per kg kendati harga masih melampaui ketentuan harga eceran tertinggi Rp10.900 per kg.
Baca juga : Guru di Kota Malang Minta Divaksinasi Covid-19 Bersama Siswa
"Beras kemasan 5 kg lahap Rp76.000, mentari Rp77.000, lombok Rp83.000 dan sedap wangi Rp80.000," tuturnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan pemantauan pasar dan meninjau harga bahan pokok menjelang Ramadan.
Pemantauan melibatkan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di Pasar Tawangmangu, Pasar Blimbing, Superindo Sulfat, dan distributor Rejekiku Kidul di area wetan pasar.(Z-3)
Terkini Lainnya
PT Wana Dirga Nusantara Terima Penghargaan "Exellent Distributor Matting Board" dari Justrite
PT MMI Gelar RUPS, Umumkan Strategi dan Program Kerja Tahun 2024
Penjualan Online Tinggi, Produk ini Buka Kesempatan bagi Distributor Bergabung
WIM (NASI) Optimistis Laba Bersih Melonjak di 2024
Operasi Pasar Berjalan, Harga Beras di Batam masih Tinggi
Wapres Bicara Pentingnya Peran Pesantren dan Regenerasi Ulama
Dua Wisatawan asal Malang Tenggelam di Pantai Konawe Utara
Penegak Didorong Usut Kasus BPJS PBID di Kabupaten Malang
Kota Malang akan Terapkan Bayar Parkir Pakai QRIS
Literasi Keuangan Kota Malang Tinggi, Potensi Pasar Asuransi Terbuka Lebar
Kampung Pemenang Proklim Glintung Water Street Malang Konservasi Air
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap