visitaaponce.com

2 Tewas, 61 Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang Pekalongan

2 Tewas, 61 Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang Pekalongan
Dua orang tewas dan 61 warga mengungsi akibat banjir bandang yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/3).(MI/Safuan)

BANJIR bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/3) dini hari, membuat puluhan warga mengungsi karena ketinggian air mencapai di atas 1 meter. 

Pemantauan Media Indonesia Kamis (14/3) ratusan warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan bersama tim gabungan dari BPBD, Polri, TNI, PMI, dan relawan hingga jelang siang masih melakukan aksi pembersih lumpur dan sampah yang tertimbun akibat dibawa banjir bandang terjadi pada dini hari.

Sebanyak 61 warga desa tersebut juga masih bertahan di lokasi pengungsian di Sekretaris Desa Wangandowodan Balai Desa Wangandowo, karena tempat tinggalnya tidak terdampak bajir bandang. 

Baca juga : 2 Daerah di Pantura Jateng Dilanda Banjir Bandang dan Longsor

Lalulintas di pantura Pekalongan-Pemalang juga terganggu akibat terendam banjir dengan ketinggian 30-50 centimeter.

"Banjir itu datang sangat cepat, sebagian kami bertahan untuk menghindari derasnya air yang mengalir," ujar Supawi, 50, warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan.

Tidak hanya itu, ada dua warga yang meninggal dunia. Dua warga yang tewas ialah Warsilah,38, dan Sifa,10. 

Baca juga : Seorang Warga Tewas akibat Banjir Bandang Menerjang Kompleks Perumahan di Semarang

"Jenasah keduanya ditemukan Tim SAR di dekat reruntuhan bangunan rumah," ujar Rudi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Pekalongan Budi Rahardjo mengatakan saat ini banjir sudah menghilang, namun tumpukan material lumpur dan sampah cukup besar hingga petugas gabungan bersama warga dan relawan masih melakukan pembersihan kembali.

Banjir terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan tersebut, lanjut Budi Rahardjo, terjadi akibat tingginya curah hujan melanda kawasan itu, sehingga volume air sungai yang meluap cukup cepat mengalir ke pemukiman warga hingga menyebabkan banjir bandang hingga beberapa jam lamanya.

"Dua korban tewas sudah ditemukan, selain melakukan penanganan banjir itu petugas gabungan bersama instansi terkait yakni Dinkes dan Dinsos Kabupaten Pekalongan berkonsentrasi terhadap 61 warga yang berada di pengungsian. Kami dirikan dapur umum dan distribusikan logistik," ujar Budi.

Berdasarkan inventarisasi sementara, menurut Budi, akibat banjir bandang itu ada puluhan rumah tangga rusak berat dan ringan. Hl itu memerlukan penanganan tersendiri dan sedang dilakukan pembahasan skema bantuan untuk rumah rusak diterjang banjir bandang itu. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat