visitaaponce.com

Warga Korban Banjir di Jawa Tengah Terserang Penyakit, Posko Kesehatan Dibuka 24 Jam

Warga Korban Banjir di Jawa Tengah Terserang Penyakit, Posko Kesehatan Dibuka 24 Jam
Sejumlah warga yang menjadi korban banjir di Jawa Tengah mulai mengalami berbagai penyakit seperti gatal-gatal, diare, perut kembung, dan le(MI/Safuan)

SEJUMLAH warga yang menjadi korban banjir di Jawa Tengah mulai terserang penyakit, seperti gatal-gatal, diare, perut kembung, dan leptospirosis.

Pemantauan Media Indonesia Senin (18/3), hari keenam banjir masih merendam delapan daerah di Jawa Tengah yakni Semarang, Pekalongan, Kendal, Grobogan, Demak, Kudus, Pati dan Jepara. Akibat banjir itu, jumlah pengungsi mengalami peningkatan dan mulai menunjukan gejala sakit.

Terbukti posko kesehatan mulai didatangi para korban banjir untuk mengobati beberapa jenis penyakit diderita tersebut.

Baca juga : Banjir Demak Masih Tinggi, Puluhan Ribu Warga Bertahan di Pengungsian

"Sudah enam hari banjir belum surut, gatal-gatal mulai menyerang terutama bagian kaki karena terendam banjir saat keluar masuk perkampungan," ujar Wirawan, 45, warga Tanggungejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam membenarkan sejumlah warga korban banjir mulai kesulitan beraktivitas dan mengeluhkan sakit. Kondisi itu membuat posko kesehatan dibuka 24 jam di setiap puskesmas dan titik pengungsian. 

Di Pekalongan, puluhan pengungsi dan warga terdampak banjir setiap hari mendatangi puskesmas maupun posko kesehatan untuk mengatasi beberapa penyakit terutama gatal-gatal, perut kembung, sesak nafas. 

Baca juga : Banjir Demak, Petugas TPS Pemilu 2024 Jadi Relawan

"Kita buka layanan 24 jam dan memberikan obat-obatan gratis untuk korban banjir" ungkap Kepala Puskesmas Tirto, Pekalongan Dhina Maryani.

Hal serupa juga terjadi di Grobogan, sejumlah pengungsi mengeluhkan mulai terserang beberapa penyakit dari mulai gatal-gatal, kembung, hingga masuk angin sehingga dinas kesehatan setempat memberikan berbagai terapi dan pengobatan di kantong pengungsian seperti terlihat di pendopo kabupaten.

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan menjamin layanan penuh kepada warga terdampak terutama masih bertahan di pengungsian yakni dengan menyalurkan bantuan serta layanan kesehatan secara gratis. 

Baca juga : Jumlah Pengungsi Banjir Demak Jadi 15.650 jiwa

"Kita telah turunkan tim dari berbagai instansi seperti BPBD, Dinas Sosial hingga Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan," ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Tengah Irma Makiah mengungkapkan penyakit mulai menyerang warga korban banjir, sehingga diminta agar warga mewaspadai karena cuaca dan kondisi lingkungan mempengaruhi kesehatan terutama warga di daerah banjir dan pengungsian.

Selain penyakit umum seperti gatal-gatal, diare, kembung, masuk angin, lanjut Irma Makiah, penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan eptospirosis juga menyerang korban banjir. 

"Hingga saat ini berdasarkan catatan ada 86 kasus penyakit leptospirosis terutama dari daerah banjir seperti Semarang, Grobogan dan Demak," ucapnya.

Meskipun secara pasti jumlah warga korban banjir terserang penyakit masih dalam pendataan, demikian Irma Makiah, namun dipastikan jumlahnya cukup besar terutama di delapan daerah yang saat ini masih terendam. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat