visitaaponce.com

Video Warga Dekati Lokasi Aliran Lava Gunung Ile Lewotolok di NTT Viral di Medsos

Video Warga Dekati Lokasi Aliran Lava Gunung Ile Lewotolok di NTT Viral di Medsos
Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban (tengah).(Dok. Metro TV)

SEBUAH video yang memperlihatkan warga mendekati lokasi aliran guguran lava Gunung Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial (medsos). Dalam video viral tersebut tampak kepulan asap panas erupsi dari kawah, disertai guguran material erupsi yang terus berjatuhan.

Namun, ironisnya, masih ada sejumlah warga yang berani beraktivitas di zona merah tersebut. Terlihat dalam video itu, ada warga, dan terdengar pula suara beberapa orang yang dekat dengan lokasi ini, sambil menunjuk ke arah aliran material erupsi.

Aksi berbahaya yang viral itu membuat tim BPBD bersama Tim Pos Pemantau Gunung memberi peringatan keras pada warga untuk tidak mendekati zona merah. Karena hingga saat ini, aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok masih terus terjadi, dengan status gunung berada pada status siaga.

Baca juga : Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi dengan Ketinggian 400 meter

Tingkah nekat warga itu disayangkan tim BPBD, Padahal tim dari pos pemantau gunung telah memberikan rekomendasi terkait zona larangan aktivitas masyarakat untuk tidak beraktivitas hingga 3 kilometer dari puncak kawah. Karena hingga saat ini, aktivitas erupsi gunung masih terus terjadi. Saat ini status gunung berada pada level 3 atau siaga.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban, saat dikonfirmasi, membenarkan video tersebut dan masih mengecek apa tujuan warga mendekati lokasi berbahaya tersebut. Tim BPBD pun langsung menggelar pertemuan dengan tim pos pemantau gunung. Kepala BPBD mengimbau warga agar tidak beraktivitas dalam radius bahaya yang telah dikeluarkan oleh PVMBG, karena akan sangat berbahaya jika tidak mengikuti rekomendasi PVMBG.

“BPBD Lembata juga mengimbau semua pihak agar selalu mengikuti arahan PVMBG, dan jika warga ingin berwisata atau melakukan pendakian, atau juga ingin menggelar ritual adat di gunung, harus selalu berkoordinasi dengan tim pemantau gunung dan BPBD agar tidak keluar dari zona merah yang telah ditetapkan oleh PVMBG,” ujarnya.

Hingga saat ini, aktivitas erupsi masih terus terjadi. Data pos pemantau gunung mencatat, sepanjang hari kemarin tanggal 23 Maret, telah terjadi 13 kali letusan, dengan tinggi kolom abu vulkanik berkisar 100 hingga 400 meter. Teramati pola aliran lava mengarah ke sektor selatan tenggara.

(Z-9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat