visitaaponce.com

Menjambret sebelum Akad, Nikah di KUA pun Dikawal Polisi

Menjambret sebelum Akad, Nikah di KUA pun Dikawal Polisi
Polisi berpakaian preman mengawal pelaku jambret IR yang melangsungkan pernikahan di KUA Garut(Dok. Humas Polres Garut)

SEJUMLAH anggota Polri mengawal ketat seorang pelaku jambret berinisial IR, 24, warga Garut, tengah melangsungkan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada hari Kamis (21/3). Pengawalan tersebut, dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan usai menikah mengingat salah seorang mahasiswi menjadi korban.

Kapolsek Tarogong Kidul, Polres Garut Kompol Alit Kadarusman mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan ada seorang mahasiswi di jalan Patriot menjadi korban penjambretan saat dibonceng oleh temannya. Namun, atas laporan tersebut anggota Unit Reskrim Polsek Tarogong Kidul melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya.

"Kami berhasil menangkap dua orang pelaku berinisial IR bersama temannya RM, 32, saat hendak menjual sejumlah barang bukti mulai motor yang digunakan pelaku dan handphone milik korban. Kedua orang tersangka tersebut, melakukan penjambretan terhadap wanita di jalan sepi dan keduanya berhasil ditangkap," katanya, Jumat (29/3).

Baca juga : Perlu Perubahan Regulasi terkait KUA Diwacanakan Tempat Menikah Semua Agama

Alit mengatakan, dalam proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap dua orang tersangka penjambret mahasiswi telah menerima surat pengajuan pernikahan yang dilakukan seorang pelaku berinisial IR dan Kepolisian langsung memberikan persetujuan. Namun, persetujuan itu dilakukan sekaligus mengawal ketat dan setelah menikah langsung kembali dibawa.

"Pelaku IR memang sudah merencanakan akad nikah beberapa hari sebelum ditangkap dan tidak mau menggeser rencana pernikahan hingga tersangka dan keluarga mengajukan pernikahan. Keluarga dan pelaku mengajukan surat pernikahan, kami setujui dan dilakukan proses nikah dengan pengawalan ketat aparat kepolisian," ujarnya.

Menurutnya, proses akad nikah yang dilakukan IR dengan wanita pujaannya digelar di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Garut Kota dan saat ijab qabul dilaksanakan, dua polisi berpakaian preman mengapit kedua mempelai selain hadirnya saksi serta wali pernikahan. Namun, setelah selesai melangsungkan akad nikah, IR tidak bisa melewati malam pertama sebagai pasangan suami istri dan kembali dibawa oleh polisi ke balik jeruji.

"Pelaku IR dan RM kami jerat pasal pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara dan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Pelaku IR kembali dibawa petugas kepolisian, setelah melangsungkan ijab qabul dihadapan saksi dan pernikahan," pungkasnya. (AD/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat