visitaaponce.com

Danone Hibahkan Sumur Bor dan Sanitasi ke 10 Pesantren NU di Jabar

Danone Hibahkan Sumur Bor dan Sanitasi ke 10 Pesantren NU di Jabar
Penyerahan hibah sumur bor dan sanitasi dari Danone ke pesantren di Jawa Barat.(MI/HO)

BERSUCI dari hadas dan najis atau thaharah merupakan salah satu syarat penting kesempurnaan ibadah. Namun, thaharah tidak akan berjalan utuh tanpa didukung adanya air bersih yang menyucikan dan sanitasi yang layak dan aman.

Hal itu yang mendorong Danone Indonesia meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di 10 pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat

Inisiatif itu sekaligus mendukung agenda pelaksanaan target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pemerintah. 

Baca juga :  Atasi Krisis Air Bersih, Danone Beri Bantuan untuk Sembilan Pesantren di Bogor

"Kami membangun infrastruktur sarana air bersih sehingga bisa dimanfaatkan para santri untuk bisa melakukan kegiatan thaharah," kata Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, dalam siaran pers, Rabu (17/4).

Karyanto mengatakan Danone Indonesia berkomitmen memproduksi dan memasarkan produk yang sehat. Di saat yang bersamaan, perusahaan juga berkomitmen menjaga lingkungan dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Karyanto mengatakan, peningkatan akses dilakukan mengingat baru 90% yang masyarakat Indonesia yang dapat menikmati air bersih. 

Baca juga : Pesantren Cintawana Tasikmalaya Siap Menangkan Anies-Muhaimin

Peningkatan akses air bersih dan sanitasi tidak bisa dilakukan pemerintah sendirian sehingga diperlukan kolaborasi multipihak.

Lebih lanjut, Karyanto memaparkan, peningkatan kesejahteraan itu juga dilakukan melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Harapannya, para santri dapat menerapkan perilaku tersebut sehingga berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan di lingkungan pesantren.

Baca juga : Exxon Mobil dan YTBN Bangun Fasilitas Sanitasi Bagi Warga di Tuban, Jatim

"Kami mengintegrasikan PHBS di lingkungan pesantren melalui kerjasama strategis yang meliputi penyediaan pendidikan, pengembangan program kesehatan serta penyediaan produk yang sesuai dengan nilai-nilai pesantren," katanya.

Pengurus Pesantren Bani Harun, Bogor, Kiai Lulu Luthfil Fuadi mengaku sangat terbantu dengan sumur bor air dan sanitasi ini. Kiai Lulu mengatakan, program ini memudahkan akses para santri untuk hidup bersih dan sehat. 

"Bantuan ini membuat fasilitas sanitasi yang lama tidak bisa digunakan akhirnya bisa dipakai lagi sehingga sangat bermanfaat karena MCK sangat vital untuk para santri," katanya.

Baca juga : Survei Terbaru Ungkap Suara Pasangan AMIN Terus Naik Signifikan

Lebih lanjut dirinya menegaskan bakal terus mengedukasi para santri untuk tetap menjaga kebersihan dan menjaga fasilitas sanitasi agar tetap bersih dan bisa digunakan sebaik-baiknya. Apalagi, hidup bersih dan sehat juga bagian dari tuntutan agama.

"Kebersihan sebagian dari iman, semakin bersih maka semakin kuat iman," katanya.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Bogor, Kiai Abdul Basit Mahfuf, menjelaskan bahwa peningkatan air bersih dan sanitasi merupakan program yang dinantikan warga pesantren. 

Keberadaan kedua hal itu telah menciptakan kondisi pesantren yang bersih, nyaman dan mampu memenuhi kebutuhan air secara maksimal.

Menurutnya, program ini ditambah kesehatan yang baik tentu akan meningkatkan kemampuan peserta didik dan guru dalam mengembangkan pribadi yang cinta kebersihan. Pada akhirnya bisa menerapkan PHBS di lingkungan mereka hingga berkembang ke masyarakat luas.

"Semua berawal dari kebersihan. Kebersihan yang maksimal akan menghasilkan keadaan yang baik dan sangat mendukung proses belajar dan ibadah di pesantren," katanya.

Ketua Pengurus Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) Ahmad Tazakka Bonanza menyebutkan program kolaborasi Danone Indonesia dan NU memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia pesantren. 

Ahmad mengungkapkan bahwa air bersih sangat dibutuhkan warga pesantren dan sekitar untuk mandi, berwudhu dan kebutuhan ibadah lainnya.

Adapun, 10 fasilitas pendidikan yang mendapat peningkatan akses air bersih dan sanitasi itu antara lain Pesantren Ayyatirochman, Pesantren An Nur Ciampea, Pesantren Nurul Hikmah, Pesantren Cinta Rosul, Pesantren Roudatul Wildan, Pesantren Al badariyah, Pesantren Al Fathmahiyyah, Pesantren Nurul Istiqamah, Pesantren Bani Harun Tenjo, Kantor MWC NU Jasinga.

"Dampaknya ini sangat besar termasuk bagaimana santri jadi sehat karena bersih dan sehat merupakan budaya yang sangat harus dicerminkan oleh santri karena sesuai dengan ajaran agama," katanya. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat