visitaaponce.com

Ribuan Ruang Kelas SD dan SMP di Cianjur Rusak Ringan hingga Berat

Ribuan Ruang Kelas SD dan SMP di Cianjur Rusak Ringan hingga Berat
Ilustrasi, salah satu bangunan kelas SD yang rusak di Cianjur, Jawa Barat.(Dok. Antara)

RIBUAN bangunan ruang kelas sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan ringan hingga berat. Jumlahnya tercatat mencapai ribuan ruang kelas.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, mengakui masih cukup banyak ruang kelas yang kondisinya mengalami rusak berat. Data yang dimiliki Disdikpora Kabupaten Cianjur, setidaknya terdapat 1.500 ruang kelas yang kondisinya rusak.

"Sebagaimana kita ketahui, data yang terdata di dalam dapodik (data pokok pendidikan), masih banyak (ruang kelas) yang rusak berat. Untuk SD sekitar 1.200-an dan SMP sekitar 300 ruang kelas," kata Ruhli kepada Media Indonesia, Senin (6/5).

Baca juga : Renovasi 5 Sekolah PAUD di Cianjur Selesai, Berkat Dana Bantuan Pemerintah Taiwan

Ruhli menyebut perbaikan ruang kelas kemungkinan tidak bisa sekaligus. Perbaikannya dilakukan secara bertahap dengan pertimbangan melihat kemampuan anggaran.

"Insya Allah pada 2024 kita mendapatkan bantuan alokasi baik dari DAU (dana alokasi umum), DAK (dana alokasi khusus), serta banprov (bantuan provinsi). Itu sekitar 250 ruang kelas se-Kabupaten Cianjur," ungkapnya.

Kondisi itu pula yang membuat Disdikpora akan menerapkan skala prioritas. Artinya, akan diprioritaskan perbaikan ruang-ruang kelas yang memang kondisinya sudah sangat parah.

Baca juga : Disdikpora Cianjur Tunggu Kebijakan Soal Relokasi Sekolah Di Daerah Gempa

"Dengan ketersediaan alokasi bantuan yang ada, hanya sekitar 10-20% yang bisa diperbaiki. Makanya harus ada skala prioritas, sekolah yang akan mendapatkan bantuan pada tahun 2024," tegasnya.

Bagi Ruhli kondisi itu tentu jadi tantangan. Karena itu, perlu kerja sama dan kebijakan dari semua pihak agar perbaikan ruang kelas rusak di Kabupaten Cianjur bisa terselesaikan.

"Ada berbagai faktor yang menyebabkan masih banyak ruang kelas mengalami kerusakan. Misalnya bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya. Kemudian usia bangunan yang sudah cukup lama atau tua," terang dia.

Baca juga : Pemulihan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Di Cianjur Pascagempa Dimulai

Ruhli menyebutkan, sebetulnya dari dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ada alokasi untuk perawatan bangunan sekolah. Namun alokasi anggarannya disesuaikan dengan besaran serta komponen tingkat kerusakannya.

"Kalau untuk kerusakan ringan masih bisa menggunakan alokasi perawatan dari BOS. Kalau tingkat kerusakan sudah di atas 60%, tentu itu tak bisa," pungkasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat