visitaaponce.com

Sejak Senin Malam, Terjadi 44 Kali Guguran Lava dari Puncak Merapi

Sejak Senin Malam, Terjadi 44 Kali Guguran Lava dari Puncak Merapi
Ilustrasi--Luncuran lava pijar keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/4/2024) malam.(ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

TERJADI 44 kali guguran lava dari pucak kawah Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter dan semuanya engarah ke barat daya atau mengarah ke hulu Sungai Bebeng. Meski demikian, status Gunung Merapi masih dipertahankan pada Level III atau Siaga.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Alzwar Nurmanaji, Selasa (7/5), menjelaskan, 44 kali guguran lava tersebut trjadi sepanjang malam hingga pagi, dari Senin (6/5) pukul 18.00 WIB hingga Selasa (7/5) 06.00 WIB.

Pada periode pengamatan, katanya, cuaca cerah dan berawan, angin bertiup  tenang ke arah timur, namun pada dinihari kemudian berubah ke arah barat. 

Baca juga : Gunung Merapi Tiga Kali Semburkan Lava Sejauh 1,5 Kilometer

Suhu udara paling rendah 14 derajat Celcius, kelembaban udara 60-91.1 %, dan tekanan udara 768.31-918.7 mmHg.

Sepanjang malam, ujarnya, terjadi 62 kali gempa. 

"Yang terbanyak adalah gempa guguran yang tercatat di seismogram 50 kali, gempa fase banyak atau hybrid  11 kali dan gempa 1 kali gempa vulkanik dangkal," katanya.

"Selasa dini hari visual terhadap gunung cukup jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah," katanya.

Ia menambahkan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Karena itu masyarakat diminta waspada bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat