visitaaponce.com

Antispasi Erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten Siapkan Shelter dan Desa Paseduluran

Antispasi Erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten Siapkan Shelter dan Desa Paseduluran
Warga KRB III di Kemalang Diingatkan untuk Mewaspadai Potensi Bahaya Erupsi Gunung Merapi.(Dok. MI)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah mengambil langkah strategis dalam rangka antisipasi terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan. Untuk antisipasi dan mitigasi bencana jika sewaktu-waktu erupsi, BPBD Klaten telah menyiapkan posko di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi, serta tempat pengungsian (shelter) di tiga wilayah kecamatan.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, saat ditemui Media Indonesia usai rapat koordinasi jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pendopo Kabupaten Klaten, Senin (13/5).

“Menyikapi sering terjadinya guguran lava Gunung Merapi akhir-akhir ini, kami sudah siap dengan melakukan berbagai langkah dalam rangka antisipasi terhadap potensi bahaya erupsi gunung berapi tersebut,” imbuhnya.

Baca juga : Klaten Siaga Hadapi Ancaman Erupsi Gunung Merapi

Sosialisasi dan edukasi tentang ancaman bencana erupsi tersebut, juga diintensifkan khususnya untuk warga Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. Tiga desa di Kecamatan Kemalang ini berada di KRB III Gunung Merapi.

Menurut Syahruna, kegiatan sambang warga di pos-pos bencana lereng Gunung Merapi pun dilakukan sambil ngopi bareng. Untuk kegiatan di malam hari itu, BPBD Klaten menyiapkan logistiknya termasuk membagikan masker.

“Status Gunung Merapi hingga saat ini pada level III atau siaga. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menetapkan status siaga ini sejak 5 November 2020,” jelasnya.

Baca juga : BPPTKG Prediksi Aliran Erupsi Merapi ke Sungai Gendol

Bersiap Evakuasi

Melihat perkembangan aktivitas gunung di perbatasan antara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta ini, BPBD Klaten meminta masyarakat di KRB III untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya erupsi gunung tersebut.

Apabila status Gunung Merapi dinaikkan menjadi awas, Syahruna meminta warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat penampungan sementara yang telah disiapkan sebelum menuju ke shelter pengungsian.

“Saat ini, BPBD Klaten telah menyiapkan tiga shelter pengungsi yang tersebar di Desa Demak Ijo (Kecamatan Karangnongko), Desa Menden (Kecamatan Kebonarum), dan Desa Kebondalem Lor (Kecamatan Prambanan),” katanya.

Baca juga : Gunung Merapi 14 Kali Luncurkan Lava di Minggu Pagi hingga Siang Hari

Selain itu, juga telah disiapkan desa paseduluran untuk menampung pengungsi erupsi Gunung Merapi. Ada sekitar 10 desa yang siap menerima pengungsi warga dari kawasan lereng gunung berapi tersebut.

“Sementara, menyikapi aktivitas Gunung Merapi akhir-akhir ini, kami mengingatkan warga KRB III untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk penambang pasir di sepanjang aliran Sungai Woro,” ujarnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat