visitaaponce.com

Di WWF Bali 2024, Pemprov Jateng Teken Kerja Sama dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education

Di WWF Bali 2024, Pemprov Jateng Teken Kerja Sama dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education
Pemprov Jateng melakukan penandatanganan Letter of Intent dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education Netherlands.(Dok Pemprov Jateng)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan penandatanganan Letter of Intent dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education Netherlands di sela acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua Bali, Kamis, 23 Mei 2024. 

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengatakan penekanan dalam kerja sama ini ialah meningkatkan kapasitas pegawai Pemprov Jateng dalam hal penanganan ataupun pengelolaan air. "Pengelolaan air, khususnya terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti banjir, rob, dan kekeringan," kata Nana usai melakukan penandatanganan. 

Nana memandang kerja sama ini diperlukan karena hingga kini Jawa Tengah masih mengalami masalah pengelolaan air. Masalah yang kerap terjadi antara lain banjir, kekeringan pada musim kemarau, hingga rob di pesisir pantai utara Jawa. Pada musim kemarau sepanjang 2023, sebanyak 32 kabupaten/kota dilaporkan mengalami kekeringan. Karenanya, Pemprov Jateng menyalurkan sebanyak 33.060.300 liter air bersih.

Baca juga : Pascabanjir, Banyak Ular Kobra Berkeliaran di Kantor Kecamatan Karanganyar

Dikatakan Nana, ia sengaja memilih UNESCO-IHE Institute for Water Education sebagai mitra kerja sama, karena merupakan salah satu lembaga pendidikan sektor air internasional di bawah UNESCO dan pemerintah Belanda. Apalagi UNESCO-IHE terbukti memperkuat upaya-upaya yang dilakukan perguruan-perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga-tenaga profesional di sektor air.

"Sebenarnya Pemprov Jateng sudah pernah menjalin kerja sama pada 2016-2021. Pada kesempatan WWF ke-10, kebetulan Mr Eddy Moors selaku Rektor UNESCO-IHE Institute For Water Education Netherlands juga hadir sini, sehingga kami manfaatkan untuk menjalin kerja sama kembali, dan alhamdulillah hari ini bisa melakukan penandatanganan Letter of Intent," kata Nana. 

Dikatakan Nana, setelah penandatanganan kerja sama tersebut, tindak lanjutnya ialah melakukan pertemuan kedua belah pihak. Pihak UNESCO bisa ke Semarang, lanjut dia, atau Pemprov Jateng yang ke Belanda. 

Pada kerja sama ini, fokus yang akan digarap ialah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) mencakup pengembangan sistem polder dan perlindungan pesisir, pengelolaan sanitasi dan air minum aman, pengelolaan limbah cair dan padat, adaptasi dan ketahanan perkotaan di kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah, dan pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah. "Dengan kerja sama ini kita harapkan kapasitas SDM di Pemprov Jateng terus meningkat," kata Nana.

Peningkatan kapasitas SDM, lanjutnya, akan mampu mengelola sumber daya air dengan baik, sehingga bisa mengatasi masalah-masalah banjir, kekeringan, maupun rob. Meskipun demikian, lanjut Nana, penanganan masalah-masalah tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemprov Jateng sendiri, tetapi butuh kolaborasi dengan berbagai pihak. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat