visitaaponce.com

Matahari di Atas Kabah, 5.000 Tempat Ibadah di Pidie Sesuaikan Arah Kiblat

Matahari di Atas Kabah, 5.000 Tempat Ibadah di Pidie Sesuaikan Arah Kiblat
ilustrasi menentukan arah kiblat.(ANTARA FOTO / Irwansyah Putra)

SEKITAR 5.000 tempat ibadah dan rumah warga di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh dilakukan pengukuran arah kiblat, pada Senin (27/5). Itu tersebar di berbagai masjid, meunasah (musala kampung), perkantoran, pesantren, sekolah, rumah penduduk dan lainnya.

Peristiwa matahari di atas Kabah atau Rashdul Kiblat atau Istiwa A'zam terjadi pada 27 dan 28 Mei 2024 tepatnya pukul 16.18 WIB atau pukul 17.18 WITA . Saat itu, masyarakat diimbau untuk mengecek arah kiblat karena bayangan yang dihasilkan setiap benda tegak lurus adalah arah kiblat di lokasi itu.

Pengukuran ini guna memastikan titik persis letak kiblat Baitullah, agar mendapat posisi persis kemana berhadapan saat umat muslim menunaikan salat. Sesuai hasil pengukuran tersebut tentu lebih yakin kebenaran letak kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Baca juga : Tiga Peristiwa Penting yang Terjadi pada Bulan Sya'ban

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Abdullah AR, Kepada Media Indonesia, Selasa (28/5) mengatakan antusias masyarakat menyambut hari pengukuran sejuta kiblat di Indonesia. Keseriusan itu terbukti dari 2.500 yang ditargetkan pengukuran di Pidie, ternyata melebihi sampai 5.000 pendaftar.

"Dari jumlah pendaftaran online tingkat kemauan masyarakat, tokoh, ulama, guru, pejabat pemerintah hingga warga lainnya cukup respon. Bahkan begitu mengetahui informasi langsung melapor kesediaannya dan meminta aplikasi pendaftaran" tutur Abi Abdullah, begitu panggilan akrabnya.

Dikatakannya, Rasdul Kiblat atau stiwa A'zam (moment matahari persis di atas Kabah) adalah peristiwa penting yang harus dimanfaatkan oleh umat muslim. 

Baca juga : Kabah Bentuk Simbolis dari Tuhan

"Insya Allah ada 5.000 tempat salat di kabupaten Pidie yang mengukur kembali arah kiblatnya. Mudah-mudahan pembaharuan kembali kalau ada yang keliru sebelumnya, kini sudah selesai kita lakukan dan menemui kebenaran walau dengan cara sederhana" kata Abdullah AR.

Adapun cara mencari arah kiblat sangat sederhana itu menurut Abdullah yaitu harus di awali mencari lokasi yang terkana langsung cahaya matahari dan pelatarannya rata. Lalu menunggu waktu sampai tiba Rasdul Kiblat atau Istiwa A'zam. Jjam pengukuran sesuai BMKG melalui link " http://jam.bmkg.go.id/jam.BMKG, RRI, dan Telkom

Berikutnya perhatikan bayangan pada benda tegak lurus. Pastikan benda yang menjadi patokan tersebut benar-benar tegak lurus atau boleh menggunakan lot/bandul.

Berikutnya perlu dipastikan permukaan dasar harus datar juga rata sehingga bayangan benda lurus tadi tidak bergelombang.
"Jika yang tadi sudah sesuai, baru ditandai garis bayangan benda lurus tadi. Garis lurus bayang ke arah menghadap matahari itulah arah kiblat atau tepat dengan baitullah. Begitulah sederhanyanya" kata Abi Abdullah. (MR/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat