visitaaponce.com

9 Anak Buah Bandar Judi Online Ditahan, Terancam Penjara 20 Tahun

9 Anak Buah Bandar Judi Online Ditahan, Terancam Penjara 20 Tahun
Ilustrasi(MI/Suardji Rasban)

BARESKRIM Polri menyerahkan sembilan tersangka pelaku judi daring (online) beserta seluruh barang bukti kepada pihak Kejaksaan Negeri Semarang, Jawa Tengah. Para tersangka itu ditangkap atas peran mereka membuat rekening dan melakukan transaksi, baik penerimaan, pengumpulan, maupun pengiriman uang hasil judi online melalui laman 1Xbet.

Penyerahan tersangka dilakukan tim penyidik yang dipimpin Kasubnit Unit 3 Subdit I Direktorat TP Cyber Bareskrim Polri Ajun Komisaris Bambang Meiriawan. Selain sembilan pelaku, Bareskrim juga menyerahkan barang bukti berupa 77 rekening beserta seluruh kartu ATM, 1 token, 33 telepon seluler, 3 laptop, dan uang tunai sekitar Rp700 juta.

Bambang mengungkapkan, saat ditangkap, para tersangka beroperasi di tiga wilayah hukum yang berbeda, yaitu Semarang, Jakarta, dan Medan.

Baca juga : Meresahkan, Sara Institute Dorong Polri Usut Mafia Judi Online

"Mereka adalah karyawan yang bertugas membuat rekening untuk memudahkan transaksi judi online. Selain itu, mereka juga berperan melakukan transaksi baik penerimaan, pengumpulan, maupun pengiriman uang hasil judi tersebut," ujar Bambang di Semarang, kemarin.

Mereka menggunakan rekening perbankan dalam negeri untuk seluruh aktivitas ilegal itu. Setiap bulan, omzet yang mereka hasilkan bisa mencapai Rp15 miliar.

Server di luar negeri

Bambang memaparkan, meski aktivitas judi daring dilakukan di Indonesia, server dan operator situs berada di Filipina dan Kamboja. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap dua DPO yang berperan sebagai bandar di luar negeri.

Baca juga : Penyanyi Cupi Cupita Diperiksa Polri terkait Promosi Judi Online

"Meski server di Filipina dan Kamboja, aktivitas judi mereka dilakukan di Indonesia. Itu bertentangan dengan peraturan hukum kita yang melarang segala bentuk kegiatan perjudian. Kita sudah kirimkan red notice ke Filipina dan Kamboja terkait dua DPO tersebut," tegas Bambang.

Sementara itu, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota Semarang M Rizky Pratama mengatakan para tersangka akan ditahan sembari menunggu pihaknya menyempurnakan rencana dakwaan dalam sidang di pengadilan.

"Kami menerima pelimpahan sembilan tersangka dan barang bukti kasus perjudian online yang diungkap tim penyidik Bareskrim Polri. Para tersangka selanjutnya akan ditahan pihak kejaksaan negeri di LP Kedungpane dan LP Bulu karena ada beberapa tersangka wanita," jelas Rizky.

Ia menyebut para tersangka dijerat dengan pasal berlapis yang didasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan UU No 8 Tahun 2010 tentang TPPU dengan ancaman pidana 5 hingga 20 tahun penjara serta denda maksimal Rp10 miliar. (AD/BB/AN/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat