Diaz Ungkap Pengorbanan untuk Raih Medali Emas Olimpiade Pertama untuk Filipina
![Diaz Ungkap Pengorbanan untuk Raih Medali Emas Olimpiade Pertama untuk Filipina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/9d914b8c292b5c69d7dd0ff68a95433b.jpg)
LIFTER Hidilyn Diaz kini bisa melupakan puluhan tahun pengorbanan, latihan, dan diet yang mengantarkannya menjadi peraih medali emas Olimpiade pertama sepanjang sejarah Filipina dengan makan cheesecake dan bobba.
"Iya, saya akan makan besar malam ini," ujar Diaz sembari tersenyum ketika ditanya rencananya setelah meraih medali emas Olimpiade Tokto 2020 dengan mengalahkan pemegang rekor dunia asal Tiongkok di nomor 55 kilogram putri, medali emas pertama Filipina dalam 97 tahun keikutsertaan negara Asia Tenggara itu.
"Selama ini, saya berkorban dengan tidak makan makanan yang saya sukai. Karenanya, kali ini, saya akan merayakan bersama tim saya. Saya bersyukur bisa bebas makan apa saja saat ini," ujar lifter berusia 30 tahun itu.
Baca juga: Perenang Rusia Kritik Penyelenggaraan Olimpiade 2020
Diaz sebelumny telah memastikan diri menjadi atlet kebanggaan Filipina, sejajar dengan Manny Pacquiano, setelah menjadi satu-satunya atlet putri yang memenangkan medali Olimpiade setelah meraih medali perak di Olimpiade Rio di kelas 53 kilogram, lima tahun lalu.
Medali perak itu mengakhiri 20 tahun puasa medali bagi negara yang telah ambil bagian dalam Olimpiade sejak 1924 di Paris.
Diaz bertekad keras menjadikan medali perak di Rio menjadi emas di Tokyo dengan merekrut pelatih asal Tiongkok Gao Kaiwen, dua bulan sebelum dia memenangkan emas pertama angkat besi untuk Filipina di Asian Games di Jakarta, 2018 lalu.
"Gao membawa perubahan dalam angkatan saya," ujar Diaz. "Dia adalah orang yang positif dan saya senang dilatih olehnya.
Gao telah banyak mempersembahkan medali Olimpiade untuk Tiongkok termasuk medali emas Olimpiade 2012 untuk lifter putri Zhou Lulu.
Pengalaman Gao terbukti sangat berharga bagi Diaz. Personel Angkatan Udara Filipina itu langsung menjadi ancaman di dunia angkat besi setelah gagal naik podium di dua Olimpiade pertamanya, di Beijing dan London.
Gao memperkenalkan rutin baru dan angkatan yang lebih berat saat latihan untuk Diaz.
Diaz mengangkat 92 kilogram di angkatan snatch dan 115 kilogran di angkatan clean jerk untuk meraih medali emas Asian Games, lebih berat 7 kilogram dari angkatan yang membuat meraih perak di Olimpiade.
Pada Senin (26/7), Diaz mengangkat 97 kilogram di angkatan snatch dan 127 kilogram di angkatan clean and jerk. (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Cek Prakiraan Cuaca (30/6) untuk Merencanakan Aktivitas Anda
Pemblokiran Akses Internet ke Filipina dan Kamboja Jadi Ikhtiar Kecil Berantas Judi Online
Penjaga Pantai Tiongkok Dituduh seperti Bajak Laut di Laut Cina Selatan
Calvin Verdonk: Harusnya Indonesia Menang 5-0 atas Filipina
Lawan Berat Menanti Timnas di Putaran Ketiga
Marta akan Tampil di Olimpiade Keenam Bersama Timnas Brasil
La Memo Bertekad Melaju ke Final di Olimpiade Paris 2024
Jin BTS Akan Jadi Pembawa Obor Pada Olimpiade Musim Panas Paris 2024
Dua Atlet Renang Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade Paris 2024
Resmi, PSSI Perpanjang Kontrak Pelatih Tim Nasional Shin Tae-yong
Lalu Muhammad Zohdi Masih Bertekad Bukukan Waktu di Bawah 10 Detik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap