visitaaponce.com

Balas Dendam Jabeur di Wimbledon

Balas Dendam Jabeur di Wimbledon
Petenis Ons Jabeur berhasil bangkit dari ketinggalan dan mengalahkan juara bertahan Elena Rybakina.(AFP)

PETENIS unggulan keenam asal Tunisia, Ons Jabeur, berhasil bangkit dari ketinggalan untuk mengalahkan juara bertahan Elena Rybakina dengan skor 6-7 (5/7), 6-4, 6-1 pada perempat final Wimbledon.

Kedua pemain berhasil melakukan break servis dua kali pada set pertama, sebelum petenis unggulan ketiga asal Kazakhstan tersebut memenangkan tie-break.

Namun, Rybakina terhuyung-huyung pada gim ke-10 set kedua, memberikan kesempatan bagi Jabeur untuk menyamakan kedudukan. Petenis Tunisia tersebut mempertahankan momentumnya untuk meraih kemenangan.

Baca juga : Jabeur Bertekad Balas Dendam pada Rybakina di Perempat Final Wimbledon

"Pertandingan yang gila, pertandingan yang sulit, tapi saya senang bisa memenangkan kali ini," kata Jabeur yang berusia 28 tahun, yang mengaku tidak bisa menonton kekalahan dirinya tahun lalu karena terlalu menyakitkan.

"Saya tidak siap untuk bermain pertandingan seperti ini (tahun lalu)," ujarnya. "Saya tidak menyesali tahun lalu. Itu terjadi dengan alasan. Saya selalu mengatakan itu.

"Tahun ini memang sudah ditakdirkan. Sudah ditakdirkan untuk mencapai perempat final. Saya telah belajar banyak dari final tahun lalu. Tentu saja, saya sangat bangga dengan kemajuan yang saya capai secara mental, fisik, dan dengan raket tenis."

Baca juga : Elena Rybakina Juara Tunggal Putri Wimbledon

Jabeur akan menghadapi petenis peringkat dua dunia, Aryna Sabalenka, pada babak semifinal putri pada Kamis.

Petenis asal Belarus itu melaju ke babak semifinal Wimbledon kedua dengan kemenangan 6-2, 6-4 atas Madison Keys dari Amerika Serikat.

Double break memastikan kemenangan set pertama bagi Sabalenka, yang kalah dari Karolina Pliskova di babak empat besar pada tahun 2021, dan ia berhasil keluar dari situasi sulit saat tertinggal 4-2, 40-0 pada set kedua.

Baca juga : Jabeur Berterima Kasih Dipeluk Putri Kate

Sabalenka dilarang berpartisipasi dalam turnamen tahun 2022 menyusul invasi Ukraina, bersama dengan semua pemain Rusia dan Belarus. Belarus adalah sekutu utama Moskow.

"Ketika saya masih kecil, saya bermimpi untuk memenangkan Wimbledon," tambahnya. "Ini sesuatu yang istimewa di sini."

Wildcard asal Ukraina, Elina Svitolina, akan bertemu dengan petenis asal Republik Ceko yang tidak diunggulkan, Marketa Vondrousova, pada babak semifinal putri lainnya pada Kamis. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat