visitaaponce.com

Tersingkir di Semifinal Hong Kong Terbuka, Gregoria Fokus Pulih Cedera dan Tampil di Asian Games

Tersingkir di Semifinal Hong Kong Terbuka, Gregoria Fokus Pulih Cedera dan Tampil di Asian Games
Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung(Twitter @INABadminton)

TUNGGAL putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan ia segera mengalihkan fokusnya untuk pemulihan cedera lutut dan persiapan jelang Asian Games 2022 Hangzhou.

"Semoga cedera lutut saya tidak semakin serius dan bisa terus membaik jelang Asian Games nanti. Sambil kembali latihan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di beberapa turnamen terakhir," kata Gregoria, dikutip dari keterangan singkat PBSI, Sabtu (16/9).

Gregoria, belakangan ini, mengalami cedera pada lututnya. Namun, ia mengatakan telah berkomitmen untuk terus berjuang pada setiap turnamen yang ia ikuti, mengingat kini sudah merupakan periode Race to Olympics 2024.

Baca juga: Masuk Final, Apri/Fadia Jaga Fokus Bertemu Wakil Malaysia di Hong Kong Terbuka

"Saya memutuskan bersama pelatih untuk main di sini karena saya merasa saya masih bisa. Jadi karena sudah komitmen untuk turun jadi saya mau memberikan yang maksimal walau dengan kondisi lutut yang belum 100%," ungkap Gregoria.

"Saya maksimalkan waktu latihan di Tiongkok kemarin untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya berpikir di periode Race to Olympics ini penting juga setiap poin di setiap turnamen yang saya ikuti," tambahnya.

Gregoria berhasil melaju ke babak semifinal Hong Kong Terbuka 2023. Namun, langkahnya terhenti usai kalah dari unggulan teratas Akane Yamaguchi (Jepang) dalam drama rubber game 17-21, 25-23, dan 18-21,  Sabtu (16/9).

Baca juga: Ganda Putra Leo/Daniel Melaju ke Final Hong Kong Terbuka

Gregoria, yang turun sebagai unggulan lima, mengatakan terdapat beberapa hal yang ia soroti dari permainannya hari ini. Ia, yang sudah unggul di gim pertama, malah tertekan ketika lawan dengan cepat mengubah pola dan Gregoria tidak bisa keluar dari situasi itu.

"Saya sudah unggul empat poin tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, ditambah saya terlalu lama fokus memikirkan lawan sedang mengejar padahal harusnya fokus saya adalah bagaimana untuk dapat poin lagi ketika lawan juga dapat poin," kata Gregoria.

"Di gim ketiga juga sama, saya hilang poin dengan sangat cepat di kedudukan 14-14 langsung 14-18. Itu menjadi kesalahan terbesar saya di pertandingan kali ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Gregoria memetik pelajaran untuk terus mempertahankan fokusnya dalam menghadapi lawan di poin-poin kritis.

"Pelajaran buat saya untuk tidak mudah blank karena ketika melawan pemain-pemain level atas seperti Akane ini, bagaimana saya tidak boleh hanya memikirkan bagaimana bisa mendapat poin tapi juga bagaimana bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat